-ads-
Home Ekonomi Ramadan Dongkrak Belanja Online

Ramadan Dongkrak Belanja Online

Ilustrasi-net

eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Tak hanya meningkat di lini offline, aktivitas belanja saat Ramadan diyakini juga melonjak di sektor online. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, permintaan memasuki Ramadan terus melaju sampai mencapai peak season, yakni H-14 Lebaran.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyebutkan bahwa volume berbelanja barang konsumsi meningkat tak lepas dari kebutuhan baju baru, makanan dan minuman, serta keperluan selama Ramadan lainnya. ”Tingkat kenaikan volume sangat bervariasi, berbeda di masing-masing e-commerce,” ujar Untung, Rabu (8/5).

Barang-barang fashion masih menjadi produk favorit masyarakat selama Ramadan. Orang cenderung lebih memilih belanja online karena sebagian e-commerce melancarkan berbagai promo. ”Harga bersaing, namun yang paling dilirik masyarakat kalau sudah bebas ongkos kirim. Tidak perlu memikirkan biaya tambahan,” tambahnya.

-ads-

Selain itu, program cash back disebut terbukti ampuh untuk meningkatkan traffic order. Itu banyak dilakukan pemain fintech seperti OVO, Go-Pay, dan sebagainya. ”Promo cash back masih dikuasai fintech di sejumlah outlet makanan. Makanya, sekarang banyak orang ke mal hanya untuk makan minum, kumpul, dan bayar menggunakan promo cash back,” papar Untung.

Shopee merupakan salah satu e-commerce yang tahun lalu mendulang volume yang signifikan. Pada 2018 Shopee mencatatkan rekor baru bagi marketplace di Indonesia dengan 1,5 juta transaksi dalam 24 jam. ”Shopee juga mencatatkan peningkatan transaksi lebih dari 5 kali lipat jika dibandingkan dengan Ramadan 2017. Sebanyak 14,7 produk fashion yang didiskon dan pengiriman barang yang ada sebanyak 3.700 ton,” ujar Country Brand Manager Shopee Rezky Yanuar.

Sementara itu, Blibli tahun ini menargetkan bisa meraih pertumbuhan jumlah barang yang diorder sampai tiga kali lipat bila dibandingkan dengan 2018. Berbagai strategi dilakukan. Salah satunya, menggenjot layanan online-to-offline (O2O). Head of Public Relation Blibli Yolanda Nainggolan menjelaskan, O2O adalah sebuah layanan yang memadukan antara jaringan online dan toko fisik (offline). ”Program O2O kami ada dua. Yaitu, Blibli InStore dan Click&Collect,” terangnya di Surabaya Selasa malam (7/5).

Adapun yang dimaksud Blibli InStore adalah sebuah layanan yang membuat pelanggan dapat berbelanja melalui fasilitas point of sales (POS) milik di berbagai toko fisik.

”Contohnya, konsumen datang ke toko kamera yang sudah kerja sama dengan kami. Dia bisa lihat langsung spesifikasi kameranya seperti apa, lalu kalau sudah deal, orang tersebut tinggal melakukan pembelian,” terangnya. (Jawa Pos/JPG)

Exit mobile version