Puncak Arus Mudik TKI, Pengawasan Terminal Entikong Diperketat

MUDIK. Suasana arus mudik dan pemeriksaan kelengkapan kendaraan angkutan penumpang oleh Dishub Sanggau di terminal Entikong, Sabtu (2/7) siang. OCSYA ADE CP

eQuator.co.id – Entikong-RK. Dinas Perhubungan (Dishub) Sanggau, memperketat pengawasan dan pemeriksaan terhadap kendaraan angkutan umum roda empat dan ke atas yang melintas wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, sejak Sabtu (2/7) hingga Minggu (3/7).

Serangkaian pemeriksaan dilakukan di terminal bus angkutan penumpang Entikong. Diperketatnya pengawasan ini, berkaitan dengan puncak arus mudik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari negara bagian Sarawak Malaysia, H-2 Idul Fitri.

Kepala Dishub Sanggau, Yulia Theresia mengungkapkan, pemeriksaan tersebut merupakan tindaklanjut dari instruksi Menteri Perhubungan, menargetkan “zero accident” dalam arus mudik lebaran tahun ini.

“Artinya, kita ingin tidak ada kecelakaan dalam arus mudik lebaran, baik angkutan penumpang maupun barang. Makanya daerah ini menjadi salah satu target pengawasan kita,” jelas Yulia disela-selanya mengawasi pemeriksaan di terminal bus Entikong Minggu (3/7).

Yulia mengatakan, kegiatan pengawasan dimulai dengan melakukan pengecekan terhadap kelaikan jalan, surat menyurat dan sopir. Sejauh ini, petugas menemukan pelanggaran terkait trayek angkutan, kelaikan jalan, maupun surat menyurat.

Terkait dengan pelanggaran izin trayek, Yulia memastikan, sanksi tegas berupa tilang terhadap pengemudi. Hanya saja penumpang tidak diturunkan. “Karena mereka (penumpang) tidak dirugikan, tetapi si pengendara ini yang kita kenakan sanksi berupa tilang di pengadilan,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan Rakyat Kalbar, kondisi terminal bus Entikong dipadati ratusan pemudik dari berbagai daerah. Mereka menggunakan angkutan bus untuk kembali ke daerah asalnya.

Selain angkutan umum atau kendaraan plat kuning, Dishub juga melakukan pengawasan terhadap kendaraan pribadi. Karena kerap digunakan untuk membawa penumpang dan barang. Karena kebanyakan mobil pribadi dan mobil dengan plat yang berasal dari luar Kalbar, juga sering terlihat beroperasi membawa penumpang di wilayah Perbatasan.

“Kendala kami, sulit membedakan mobil pribadi yang digunakan untuk membawa penumpang dengan yang tidak. Makanya kami harus optimalkan dalam pengawasan dan pemeriksaan,” tegas Yulia.

Sebelumnya, Dishub dan Badan Narkotika Nasional (BNN) juga sudah melakukan tes urine terhadap puluhan sopir angkutan di wilayah Sanggau. Tujuannya sebagai salah satu langkah pencegahan kelalaian. “Ada 47 sampel sopir yang kita ambil tes urinnya dan hasilnya negatif,” papar Yullia.

Terpisah, Kapolsek Entikong, AKP Kartyana mengatakan, pengamanan arus mudik lebaran 2016, jajarannya juga melakukan pemeriksaan setiap kendaraan roda empat dan ke atas di pos pemeriksaan di depan Mapolsek. Pemeriksaan tak hanya soal surat kelengkapan kendaraan, namun juga termasuk barang bawaan penumpang.

“Kita juga melakukan pemeriksaan. Karena sesuai atensi Bapak Kapolri melalui Kapolda Kalbar, perbatasan merupakan wilayah rawan penyelundupan dan penyimpangan lainnya,” kata Kartyana, di Mapolsek, Minggu (3/7) siang.

Selain itu, kata mantan Kapolsek Pontianak Selatan ini, pihaknya juga mendirikan posko pengamanan di Border Perbatasan. Di pos ini, masyarakat yang mungkin mengalami suatu masalah, bisa langsung melapor.

“Seperti kemarin, karena antrean panjang, terjadi adu mulut antara sopir yang hendak melewati perbatasan. Sehingga dapat segera diselesaikan,” ungkap Kartyana.

Laporan: Ocsya Ade CP

Editor: Hamka Saptono