Shally Tri Yuanita, perempuan kelahiran Pontianak, 18 Juli 1984 silam ini mulai terjun ke dunia usaha pada medio 2006 silam. Uniknya, kendati mengantongi gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, istri dari Reza Oktariando, SH ini justru lebih memilih menjadi pengusaha ketimbang lawyer.
Bahkan, ketika usaha pertamanya, distro RNS Option di Jalan Sultan Syahrir nyaris mandek atau bahkan sampai usaha rumah makan nasi uduknya tutup, ibunda dari Darren Ariando (4 tahun) dan Serkan Emier Ariando (1 tahun) ini tetap keukeh ingin menjadi pengusaha.
Alih-alih jera, dirinya justru melebarkan lagi sayap usaha distronya menjadi usaha online yang bisa menjangkau ke seluruh Kalbar dan Indonesia. Terakhir, dia juga bekerja sebagai marketing di PT Fachri Property Land, perusahaan yang bergerak pada pembangunan dan penjualan properti.
Apa sebenarnya yang mendorong Shally Tri Yuanita terjun ke dunia usaha dan seperti apa proses serta usaha yang dijalaninya? Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;
+Apa yang mendorong Anda, alumnus S1 Hukum Untan Pontianak tahun 2006, terjun ke dunia usaha?
-Kalau yang namanya usaha ini sudah saya lakukan sejak saya masih kuliah. Asik-asiknya berusaha jadi keenakan jualan sampai sekarang, hehe. Saya jadi tidak kepikiran untuk meneruskan kuliah dan menjadi lawyer lagi.
+Apa atau siapa yang menginspirasi Anda menjadi pengusaha?
-Kebetulan saya punya kawan yang usaha jahit baju, konveksi. Melihat itu jadi saya pingin juga. Saya coba ke Bandung ambil barang, saya sudah buka distro. Dulu distro saya di Jalan Sultan Syahrir, namun karena tidak mampu bayar sewa rukonya, kan mahal, jadi saya tutup. Saya pindahkan ke rumah saya di Jalan AR Saleh, Gang Panorama, Nomor 1 A.l sampai sekarang.
+Bagaimana ceritanya dari usaha distro, kemudian beralih ke online?
-Saya dulu juga bisa menerima pesanan baju anak-anak sekolah, untuk seragam olahraga kantoran juga. Ya akhirnya, dari situ, saya kemudian mulai mengembangkannya dengan cara online. Saya pasarkan semua produk-produk saya di instagram dengan akun Premium Store atau premiumstorepnk. Sekarang pangsa pasar kita sudah seluruh Indonesia.
+Apa-apa saja yang Anda jual di Premuim Store?
-Banyak, ada macam-macam. Seperti diantaranya gadget, aksesoris, mainan anak, sticker bluetooth, lampu solar sell dan lainnya.
+Apa kira-kira hambatan Anda dalam menjalani usaha online ini?
-Mungkin persaingan, namanya persaingan tetap pasti ada ya. Bagi saya hal itu biasa.
+Apa keuntungannya berbelanja di tempat Anda?
-Kami menyediakan bonus. Untuk pembelian produk tertentu atau pembelian dengan jumlah tertentu, kami tetap berikan bonus kepada konsumen dan diskon harga.
+Anda juga katanya menjadi marketing untuk usaha properti. Sejak kapan itu?
-Sejak tahun 2013, saya mencoba properti sendiri dan tahun 2014, saya gabung di PT Fachri Property Land, kantornya di Jalan Profesor M Yamin, Nomor 22.
+Di mana wilayah properti yang Anda pasarkan dan siapa target konsumen dari properti yang Anda jual?
-Wilayahnya di Siantan, Sungai Raya Dalam, Parit H Husein II dan Sepakat I Jalan Jenderal Ahmad Yani. Sasaran saya mereka yang masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), maka dari itu tipe rumah yang saya jual tipe 36.
+Bagaimana Anda melihat prospek perkembangan bisnis properti saat ini?
-Saya melihat pada aspek kebutuhannya ya. Saya rasa tahun ini akan semakin meningkat. Kalau tahun 2015, memang ada terjadi kenaikan harga-harga material, namun menurut saya penjualannya tidak terlalu menurun, karena kita juga punya strategi di dalam memasarkannya.
+Anda kabarnya juga pernah gagal dalam usaha?
– Ya, rumah makan nasi uduk saya tutup. Karena waktu itu ruko yang saya sewa, oleh pemiliknya mau dibangun kembali. Kalau distro, menurut saya tidak gagal, walaupun sempat mandek.
+Apa rencana Anda ke depan, apakah Anda juga akan membuka usaha baru?
-Cita-cita saya ke depan mau buka usaha rental mobil. Karena saya melihat peluangnya bagus, karena sekarang oplet kan sudah jarang, sementara kita di sini banyak juga pendatang, perlu sewa mobil untuk transportasi kebutuhan wisata dan lainnya. Dan lagi, mobil ini penting untuk keperluan masyarakat sehari-hari. Masyarakat bisa menyewanya, karena tidak semua masyarakat mampu membeli mobil.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe