eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Pelepasan Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi dikemas dalam upacara khusus. Pedangpora. Dan dilepas seluruh keluarga besar Kodam XII/Tanjungpura, di lapangan Makodam, Sungai Raya, Kubu Raya, Jumat (29/3) malam.
Suasana kebersamaan dan kekeluargaan tampak dalam acara lepas sambut itu. Dari Mayjen TNI Achmad Supriyadi kepada Mayjen TNI Herman Asaribab. Kegiatan ini digelar sebagai tindak lanjut serah terima jabatan Pangdam XII/Tpr yang telah dilaksanakan di Mabes TNI AD beberapa hari lalu.
“Saya bangga pada Prajurit Tanjungpura, kami akan tetap mencintai Tanjungpura, kapanpun dan dimanapun berada,” ucap Achmad dalam sambutannya.
Acara tersebut meriah. Turut dihadiri Gubernur Papua, Lukas Enembe, unsur Forkompimda Kalbar dan Kalteng, tokoh-tokoh, seluruh prajurit dan PNS Kodam XII/Tpr, serta Pengurus Persit KCK PD XII/Tpr.
Achmad berpesan kepada prajurit Tanjungpura. Pertama, tetaplah pada satu sumpah, jangan pernah goyah dalam kondisi apapun. “Untuk itu tingkatkan loyalitas, serta selalu dalam satu kesatuan komando,” pintanya.
Yang kedua, prajurit Tanjungpura harus selalu datang dan menang. Ketiga, cintailah rakyat.
“Karena sejatinya kekuatan kita ada di tangan rakyat,” pesan Achmad.
Pangdam yang baru, Herman Asaribab, berterima kasih kepada Achmad. Atas berbagai keberhasilan dan prestasi yang telah diraih Kodam XII/Tpr.
“Akan kami lanjutkan dan tingkatkan,” janjinya.
Dalam kesempatan tersebut, di depan Gubernur Kalbar maupun Kalteng dan para hadirin di sana, Herman berharap dukungan sehingga bisa tercipta sinergisitas yang harmonis antara semua pihak.
“Kami siap melanjutkan program Desa Mandiri yang telah dicanangkan Gubernur Kalbar, karena Desa Mandiri memiliki peranan sangat penting membantu TNI dalam mewujudkan sistem pertahanan wilayah,” tukasnya.
Percepatan pembentukan Desa Mandiri ini memang terus digaungkan. Tak kalah masif dengan kampanye politik. Di setiap pertemuan, Gubernur Sutarmidji selalu berbicara soal itu.
Di acara pisah sambut Pangdam XII Tanjungpura itu, mantan Wali Kota Pontianak tersebut memang berharap Pangdam yang baru bisa melanjutkan sinergisitas. Demi mewujudkan Desa Mandiri.
“Membentuk Desa Mandiri tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, sebab ada 53 indikator yang musti dipenuhi, jika tak didukung oleh banyak pihak, maka sulit untuk mewujudkannya,” papar Midji, karib Sutarmidji disapa.
Apalagi di Kalbar. Yang punya 2.031 desa. Dan setakat ini baru mempunyai satu Desa Mandiri. Di Kabupaten Kayong Utara. Sedangkan desa kategori maju baru 54. Dan desa berkembang hanya 364. Selebihnya kategori tertinggal dan sangat tertinggal.
“Kendati demikian, saya punya obsesi akan mewujudkan 63 Desa Mandiri pada tahun ini,” tegas gubernur.
Untuk mewujudkan hal itu, diterangkannya, Polda Kalbar dan Kodam Tanjungpura sudah digandeng. Sebab indikator Desa Mandiri juga harus didukung dari sisi keamanan dan ketahanan.
Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi Kota (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pontianak, Muhammad Fiqri, berpendapat percepatan pembentukan Desa Mandiri perlu gerakan yang masif.
“Jika tak digaungkan, maka akan lambat mewujudkannya,” tuturnya kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (30/3).
Untuk mendukung gerakan masif itu, Badko HMI Pontianak menginisiasi pembentukan Pemuda Pelopor Desa Mandiri. Yang siap diterjunkan melakukan kegiatan pendampingan dan pemberdayaan di lingkungan pedesaan.
Pemuda Pelopor Desa Mandiri itu sudah dikukuhkan. Bersamaan dengan kegiatan dialog Partisipasi Pembangunan Daerah yang digelar oleh Badko HMI Kota Pontianak. Di Pendopo Gubernur.
Dialog yang mengusung tema Peran Pemuda dalam Mewujudkan Desa mandiri itu dibuka langsung gubernur. Salah seorang pembicara dalam dialog adalah Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. Pesertanya dari kalangan mahasiswa, perwakilan organisasi kepemudaan, polisi dan unsur TNI.
“Tujuan kegiatan ini, kita ingin mengajak seluruh elemen masyarakat, di Kalbar berpartisipasi dalam mendorong percepatan pembangunan desa mandiri,” kata Fiqri.
Menurutnya, membangun negara dari pinggiran hanya bisa terwujud bila desa-desa sudah bisa berkembang. Tanpa Desa Mandiri, pembangunan akan berjalan lambat.
Karena itu, Cabang HMI di tingkat kabupaten di Kalbar siap bersinergi. Membantu pemerintah kabupaten dalam mewujudkan percepatan Desa Mandiri itu. Yang menjadi program prioritas gubernur tersebut.
“Kita akan melibatkan 6 cabang di daerah. Nanti harapan kita, setiap cabang HMI di daerah bisa melakukan pendampingan minimal satu desa,” ucapnya.
Pemuda Pelopor Desa Mandiri yang dibentuk akan terjun ke lapangan. Mereka akan bekerja sama dengan Karang Taruna Desa. Dengan menyusun program berkaitan dengan pemenuhan indikator Desa Mandiri itu.
“Kami akan mengaktifkan kembali peran dan fungsi karang taruna di desa-desa,” ujar Fiqri.
Ia menilai, sistem untuk percepatan Desa Mandiri saat ini sudah dibangun dengan baik oleh Pemprov. Keterlibatan Polri dan TNI untuk membantu mewujudkan Desa Mandiri, kata Fiqri, tentu sangat membantu.
Gubernur mengapresiasi Badko HMI Pontianak yang sudah membentuk Pemuda Pelopor Desa Mandiri. “Ini menunjukkan, program klasifikasi desa supaya bisa mencapai Desa Mandiri ini didukung oleh anak muda,” tutur Midji.
Ia berjanji, saat menyusun APBD 2020, akan melihat komponen mana yang bisa disinergikan dengan para pemuda yang kaitannya dengan program Desa Mandiri. “Saya berharap ini diseriusin betul-betul, disemangatin betul-betul, sehingga semua komponen masyarakat terlibat mewujudkan Desa Mandiri,” tegasnya.
Laporan: Andi Ridwansyah, Abdul Halikurrahman
Editor: Mohamad iQbaL