Pipi Ibu Rumah Tangga Tertembus Peluru Nyasar

ilustrasi.net

eQuator.co.id – Bandarlampung-RK. Ibu rumah tangga, Maryati, 40, warga Bandung, Jawa Barat menjadi korban peluru nyasar di Kantor Imigrasi Klas I Bandarlampung sekitar pukul 18.00, Kamis (11/8) lalu.

Hingga kemarin penyidik Sat Reskrim Polresta Bandarlampung belum juga berhasil mengungkap kasusnya. Belum diketahui, peluru tersebut meletus dari senjata siapa.

Kasat Rekrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, kemarin timnya telah melakukan prarekonstruksi kasus tersebut.

“Masih diselidiki, kami minta keterangan saksi-saksi lagi,” ujar Dery seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group), Minggu (14/8).

Dery mengaku sudah menurunkan empat tim. “Tim masih bekerja,” ucapnya.

Selain itu, dalam rangka penyelidikan, Polresta segera mengirimkan proyektil peluru ke Laboratorium Forensik Sumatera Selatan, untuk mengetahui jenis senjata apa yang digunakan.

“Tetapi saya belum bisa memperkirakan, butuh waktu berapa lama penyelidikan ini. Segera mungkin kami langsung bawa ke Palembang,” katanya.

Sebelumnya, Polresta Bandarlampung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandarlampung, Jumat (12/8). Namun, penyidik belum dapat memastikan, bahwa peluru tersebut nyasar ke pipi korban, Maryati.

Maryati tertembak saat berada di dalam Kantor Imigrasi sekitar pukul 18.00, Kamis (11/8). Hingga kemarin, korban masih dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras untuk mendapat penanganan intensif.

Awal mula korban datang ke Kantor Imigrasi untuk membuat paspor. Ada beberapa saksi yang duduk berdekatan dengan korban di balkon belakang yang berada di lantai dua. Dua orang duduk tepat di sebelah korban.

“Aduh,” kata saksi yang duduk di sebelah korban saat kejadian, ketika olah TKP kemarin. Dia melihat korban bangun dan memegang tangan kanan ke pipinya, lalu tersungkur.

“Kenapa ibu?” tanya saksi kepada korban. Lalu saksi melihat korban jatuh dan pipi kanannya sudah dilumuri darah. Lalu saksi bergegas masuk ke dalam untuk meminta bantuan kepada pegawai kantor Imigrasi.

Saksi lain, Suwaryo, yang berjarak dua kursi dari korban mendekat dan membantu mengangkat korban. “Saya mencoba mengangkat ibu ini. Lalu pas diangkat saya menemukan sebutir peluru jatuh dari pipi korban. Tetapi saya menaruhnya kembali,” ujarnya. (jpnn)