eQuator.co.id – Sukadana-RK. Diduga persaingan dunia kontruksi, menjadi pemicu terbakarnya 559 batang pipa milik PT Karya Dulur Sarogan hingga perusahaan itu merugi sekitar Rp2,5 miliar.
Tumpukan pipa untuk proyek saluran air senilai Rp37 miliar di Kabupaten Kayong Utara itu, ditumpukkan di lahan Dusun Parit Bugis, Desa Simpang Tiga, Sukadana. Pipa terbakar saat penjaga malam pulang ke rumah untuk makan.
“Saya sudah kurang lebih tiga bulan bekerja menjaga tumpukan pipa air bersih ini. Sebelum kejadin, saya masuk kerja seperti biasa, berangkat setelah menunaikan solat Isya di surau. Setiba di lokasi saya mengontrol sekitar tumpukan pipa tersebut menggunakan senter yang diberikan perusahaan,” kata Semi, 51, penjaga malam yang juga warga Dusun Parit Bugis, kemarin.
Diceritakan Semi, malam itu (Senin, 25/5) pukul 23.30, dia memutuskan pulang sebentar untuk makan di rumahnya. Saat itu dirinya tidak ada merasakan hal-hal aneh, ketika akan meninggalkan tumpukan pipa ukuran besar tersebut. Diluar dugaan, belum lama meninggalkan lokasi dan baru saja tiba di rumah, Semi mendapat kabar, pipa yang dia jaga terbakar.
“Saya menjaga pipa itu seorang diri. Ketika berada di rumah dan selesai makan malam, saya menerima telepon dari warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kebakaran, bahwa tumpukan pipa terbakar,” jelas Semi.
“Saya pun segera datang mencoba memadamkan api bersama warga lainnya. Namun apa daya, api semakin membesar dan hampir saja merembet ke rumah warga tidak jauh dari lokasi. Pada akhirnya api berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran,” sambungnya.
Menurutnya, selama ini tidak ada hal-hal yang mencurigakan saat menjaga tumpukan ribuan batang pipa di pinggir Jalan Provinsi di Dusun Parit Bugis. Selain itu, pada malam kejadian, lokasi tumpukan pipa kondisinya basah, karena air sedang pasang.
“Setiap harinya saya menjaga dimulai dari selesai shalat Isya sampai waktu subuh. Digaji oleh perusahaan sebesar Rp100 ribu sehari. Kalau saya lihat penyebab terjadinya kebakaran ini bukan karena alam. Ini bisa saja dibakar oleh orang lain,” tegas Semi.
Semi pernah mengajukan menambah penjaga malam. Namun tidak dapat dikabulkan perusahaan, dikarenakan tidak ada aggarannya. “Pernah anak saya yang ngomog untuk meminta menambah penjaga malam satu orang. Tetapi perusahaan tidak ada dananya. Jadi hanya saya sendiri yang jaga,” terangnya.
Kepala Dusun (Kadus) Parit Bugis, Sudirman mengatakan, terjadinya kebakaran bisa saja dilakukan oleh orang lain. Menurut dia, jika memang kerena faktor alam, di lokasi tersebut dalam genagan air.
“Saat ini juga, kita bersama masyarakat berusaha semaksimal mugkian bersama-sama mencari informasi, siapa yang membakar pipa tersebut. Yang mana kasus ini dalam penanganan Polsek Sukadana. Tumpukan pipa itu sudah ada sejak tiga bulan terakir,” ujar Sudirman usai dimintai keterangan oleh petugas Polsek Sukadana.
Sudirman membanrkan, lokasi tumpukan pipa sangat gelap di malam kejadian. Selain itu di sana juga tidak ada pos jaga seperti kantor. “Penjaga malam memang hanya seorang. Sedangkan untuk yang berkerja di perusahaan tersebut mayoritas masyarakat setempat,” jelasnya.
Laporan: Kamiriluddin
Editor: Hamka Saptono