Peserta Terkesan Keramah-tamahan Warga Desa

Kirab Pemuda Indonesia, di Sambas Disambut Antusias

BENDERA. Asisten Deputi Bidang Kepemudaan Kemenpora RI, Junaidi, menyerahkan bendera Kirab Pemuda Indonesia 2018 ke Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah d ihalaman kantor Bupati Sambas, Selasa (16/10). Sairi-RK

Saat ini Kirab Pemuda Indonesia berada di Kabupaten Sambas, Selasa (16/10). Rombongan sebanyak 50 orang ini, terdiri dari 34 pemuda dan pendamping perwakilan 34 provinsi se Indonesia

Sairi, Sambas dan Rizka Nanda, Pontianak

eQuator.co.id – Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah mengatakan, peserta Kirab Pemuda Indonesia akan disuguhkan budaya kabupaten tersebut. Karena pihaknya ingin menunjukkan tunjukkan kepada pemuda seluruh Indonesia ini, bahwa budaya di Sambas sangat beragam.

“Kita punya sungai, perbatasan dan budaya lokal. Dari rangkaian kegiatan akan menunjukkan, bahwa keberagaman bisa menyatu di sini dengan berbagai aktivitas,” katanya saat di wawancara usai pembukaan Kirab Pemuda Indonesia 2018 di halaman kantor Bupati Sambas.

Kirab Pemuda ini tiba di Sambas sekitar pukul 02.00 WIB. Peserta kirab langsung disambut meriah oleh Pemkab dan warga Sambas. Peserta menginap di rumah warga yang sudah di siapkan Pemkab Sambas.

Hairiah menjelaskan, rombongan kirab akan diajak mengunjungi Desa Wisata Tenun Sambas. Yaitu Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas.

“Kita juga akan menunjukkan seni tenun sambas yang telah mendapatkan penghargaan dari PBB kepada mereka, lalu budaya makan besaprah dan pameran prestasi pemuda Sambas. Kemudian ada museum yang akan dikunjungi mereka dan wisata air,” terangnya.

Masyarakat sangat senang menyambut peserta kirab. Ada 25 homestay yang disiapkan di Desa Lumbang Kecamatan Sambas. Di lokasi mengingap, peserta kirab akan disuguhi berbagai budaya lokal. “Di sana mereka juga akan menyaksikan khazanah budaya lokal seperti betangas dan lain lain,” tutup Hairiah.

Salah seorang peserta Kirab Pemuda Indonesia, Syahidah Azzahra mengaku kesan atas penyambutan Pemkab dan warga Sambas. pengalaman ini akan menjadi yang sangat membekas bagi pemudi asal DKI Jakarta ini.

“Begitu setibanya di Sambas, saya sudah mendapati satu hal yang berkesan, yaitu keramah-tamahan penduduk di desa tempat kami diinapkan,” tuturnya.

Warga kata dia, sudah bersusah payah menyambut kedatangan mereka pada pukul 02.00 WIB. Pasti melelahkan menyiapkan banyak untuk menyambut peserta kirab. “Masyarakat di desa tersebut semuanya tak berhenti tersenyum kepada kami,” katanya.

Dijelaskannya, Indonesia sangat kaya akan budaya. Hadirnya Kirab Pemuda ini untuk lebih menyatukan Indonesia.

“Kita telah menyambangi 11 provinsi, tugas kita sebagai pemuda untuk lebih menyatukan Indonesia dengan segala keberagamannya,” tutur Syahidah.

Sedangkan peserta kirab asal Kota Sabang Provinsi Aceh, Saddam Husein mulanya mengira di Sambas banyak suku Dayak. Ternyata di Sambas kebanyakan suku Melayu. Dia pun mengaku saya sangat tertarik dengan budaya Sambas. “Bagaimana kehidupan warga di sini, masyarakat sangat sopan dan ramah terhadap peserta,” jelas Saddam Husein.

Sebelumnya, Kirab Pemuda tiba di Kalbar, Senin (15/10) malam. Rombongan peserta kirab diterima Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Natalia Karyawati di Bandara Supadio Kubu Raya. Peserta langsung bertolak ke Sambas untuk mengikuti beberapa rangkaian acara.

“Beberapa kegiatan akan dilakukan di Sambas termasuk melakukan kegiatan sosial bersama warga Sambas,” ungkap Natalia, Selasa (16/10).

Semangat kepemudaan, menjadi salah satu alasan diadakannya Kirab Pemuda yang dipelopori oleh Kemenpora ini.Terkait perekrutan, dijelaskannya bahwa seluruh pemuda dapat mengikuti kegiatan ini melalui sistem online setiap tahunnya. Sesuai syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan Kemenpora.

“Dari beberapa pemuda yang direkrut, dua orang pemuda dan pemudi terpilih mewakili Kalbar untuk selanjutnya mengikuti pelatihan kepemudaan di Kemenpora dan selanjutnya mengunjungi 34 Provinsi yang terbagi 2 zona,” paparnya.

Menurutnya seluruh pemuda dari 34 provinsi se Indonesia ini akan menginap di perumahan warga. Akan melakukan kegiatan-kegiatan kepemudaan di Sambas hingga Jumat pagi. Setelah itu, peserta melanjutkan perjalanan ke provinsi lain.

“Mereka nginap di perumahan warga sekaligus mengenal budaya Kalbar melalui warga Sambas. Selain juga mereka akan melakukan beberapa lomba, pawai dan pameran di Sambas,” jelasnya.

Kalbar masuk dalam zona 1. Merupakan provinsi ke 11 dari 17 provinsi yang akan dikunjungi 34 kirab pemuda tersebut. Ratusan pemuda menghadiri kegiatan tahunan yang diselenggarakan ini.

Seluruh masyarakat termasuk peserta kirab pemuda lantas histeris karena vokalis Band Seventeen hadir meramaikan acara dan mendendangkan lagu khas Melayu dan lagu hits Seventeen ‘Jaga Selalu Hatiku’.

Ifan merupakan Duta Kirab Pemuda Kalbar. Dia mengaku bangga dengan pemuda Kalbar. Karena jauh lebih maju jika dibandingkan dengan pemuda di zamannya.

“Sekarang jauh lebih maju lebih kreatif, jauh perduli terhadap sosial,” ungkap Ifan.

Selaku Duta Kirab Pemuda, Ifan melihat acara ini dapat meningkatkan jiwa kepemudaan melakui ikrar dan melakukan gerakan nyata yang berlaku diseluruh Indonesia.

“Bahwa pemuda inilah pelopor bangsa agar tidak lagi memandang ras suku agama yang dapat memecah belah bangsa. Aku sebagai Duta Kirab Pemuda Kalbar ingin menunjukkan bahwa menjadi pemuda kreatif tidak harus ke Jakarta,” ujarnya.

Kirab Pemuda yang kedua dilaksanakan di Kalbar ini merupakan rangkaian pelaksanaan Kirab Pemuda Tahun 2018 dengan zona 1 bagi seluruh peserta kirab perwakilan dari 34 Provinsi se-Indonesia.

Asdep Kreatifitas Pemuda Kemenpora RI, Junaidi mengatakan, bahwa pemuda merupakan bagian terbesar bangsa Indonesia. Berdasarkan konstitusi UUD 1945 yang dijamin keberlangsungan hidupnya untuk tumbuh dan berkembang termasuk perlindungan dalam mendapatkan pendidikan serta kehidupan layak lainnya.

“Untuk itu melalui kirab pemuda ini merupakan salah satu kegiatan wawasan kebangsaan yang akan mengatasi beberapa permasalahan yang terjadi di Indonesia,” kata dia.

Menurutnya beberapa permasalahan saat ini yang kerap melanda Indonesia salah satunya adalah kebebasan berlebihan yang memicu konflik masyarakat termasuk persoalan narkoba serta prilaku seks bebas dan LGBT.

“Kirab pemuda yang dilaksanakan oleh Kemenpora ini memberikan ruang Inovasi serta kreatifitas bagi seluruh pemuda di Indonesia,” jelasnya. (*)