eQuator – Pengusaha nasional diminta tidak takut membeber kepada publik, apabila merasa dirugikan atas sikap Pertamina yang disebut-sebut memberi ruang lebih kepada perusahaan asing dalam mengelola proyek-proyeknya. Apalagi kalau dalam tender yang dilakukan, perusahaan nasional tersebut telah memenuhi seluruh ketentuan. Namun tetap saja perusahaan asing yang dimenangkan.
“Kalau itu memang benar adanya, saya kira dibuka. Jangan sampai ada pengusaha kita merasa tidak adil. Jangan sampai orang lain yang buka. Jadi yang mengalami itu buka saja asal obyektif dan yakin aturannya dilanggar (panitia lelang, red),” ujar Direktur Indonesia Resources Studies (Iress) Marwan Batubara, Senin (30/11).
Marwan mengemukakan pendapatnya, karena Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena itu penting member perhatian lebih kepada perusahaan-perusahaan nasional.
“Pengusaha nasional harusnya dikasih fasilitas, mungkin kalau membandingkan gitu, ya dikasih poin lebih. Jadi mestinya prioritas. Jangan sampai Pertamina mementingkan asing,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI, Joko Purwanto menilai, selama proses lelang dilaksanakan secara profesional maka siapapun pemenangnya tidak menjadi masalah. Karena itu agar dapat bersaing, perusahaan-perusahaan nasional perlu terus menerus meningkatkan kualitas.
“Selama prosesnya sesuai tata aturan perundang-undangan maka dapat dimaklumi. Ini membuktikan pengusaha-pengusaha dalam negeri kurang kompetitif untuk bersaing dengan pengusaha asing. Tapi kalau secara kualitas pengusaha dalam negeri cukup bersaing maka Pertamina seharusnya memberi keberpihakan,” ujar Joko. (jpnn)