Perjuangan Pahlawan Lingkungan Belum Tuntas

Mahasiswa dan Komunitas Tanam Mangrove

Usai menanam mangrove, mahasiswa Untan bersama sejumlah komunitas foto di lokasi penanaman mangrove. Ari Sandy

eQuator – Mempawah. Mempawah Mangrove Conservation (MMC) menggandeng komunitas dan mahasiswa menanam 1.000 pohon mangrove di pantai Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh. Semangat mereka sejalan dengan tema yang diusung “Hari Pahlawan 10 November, Ayo Jadi Pahlawan Lingkungan, Perjuangan Belum Tuntas.”

Penanaman mangrove diyakini dapat menahan abrasi pantai dan kembali menormalkan ekosistem bibir pantai. Aksi MMC kali ini melibatkan 115 orang dari mahasiswa pencinta lingkungan Untan, mahasiswa Fakultas Kehutanan Untan, Organisasi Berbaginasi, Khambec70, Oi, EA Pontianak, dan Gerakan Senyum Kapuas. Penanaman mangrove disaksikan Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal dan mendapat dukungan dari Sekda Kalbar, M Zeet Hamdy Asovie.
Salah satu pendiri MMC, Raja Fajar Adzansyah mengapresiasi dukungan komunitas dan mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan, dan mau berlumpur bersama untuk menanam mangrove di Kabupaten Mempawah. “Kita sangat mengapresiasi sekali dan berterimakasih kepada komunitas-komunitas, serta mahasiswa yang rela berlumpur menanam mangrove. Yang terpenting, kepedulian mereka terhadap lingkungan masih tinggi,” jelasnya, kepada Rakyat Kalbar, Minggu (8/11).
Ia mengatakan, 1.000 bibit mangrove telah tertancap berkat bantuan mahasiswa dan komunitas yang jauh-jauh datang dari Kota Pontianak. Hal ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. “Kita salut terhadap kepedulian mereka, dan tentunya mangrove yang telah ditanam akan berfungsi untuk menahan abrasi pantai nantinya,” jelas Fajar.

 

Reporter: Ari Sandy

Redaktur: Yuni Kurniyanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.