Penumpang Kapal Alami Lonjakan

Dampak Tiket Pesawat Mahal

Rompi Pelampung. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memakaikan Rompi Pelampung kepada salah satu petugas dalam rangka pembukaan Posko Angkutan Laut Lebaran di Pelabuhan Dwikora. Tri Yulio HP.

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kapal laut menjadi alternatif yang dipilih pemudik, karena harga tiket pesawat yang mahal. Menyikapi lonjakan penumpang kapal di Pelabuhan Dwikora Ponatinak, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak membentuk Posko Terpadu Lebaran.

Posko dibentuk guna memberikan pelayanan kepada seluruh penumpang yang menggunakan angkutan laut untuk mudik lebaran. Posko yang berlokasi di Pelabuhan Dwikora ini melibatkan petugas dari 23 instansi terkait.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menekankan kepada seluruh petugas yang bertugas untuk senantiasa mengutamakan keselamatan para penumpang, baik itu yang tiba di pelabuhan naik ke kapal maupun yang turun dari kapal. Kondisi cuaca juga menentukan dalam keselamatan kapal itu sendiri. “Harapan kita, tidak menginginkan kejadian-kejadian kecelakaan angkutan laut atau sungai yang sekarang ini intensitas arus mudik dan arus balik akan meningkat,” ujarnya usai bertindak selaku Inspektur Apel pembukaan Posko Angkutan Laut Lebaran di Pelabuhan Dwikora, Senin (20/5) sore.
Pada saat menjelang lebaran, lanjut Edi, akan ada lonjakan penumpang, khususnya angkutan laut. Hal ini disebabkan semakin banyaknya masyarakat yang ingin mudik, terutama warga Kalbar dan sekitarnya ke Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya. Selain itu juga disebabkan tingginya harga tiket pesawat sehingga masyarakat lebih memilih transportasi angkutan laut yang lebih terjangkau.
Menurutnya, dengan kondisi dimana terjadinya penumpukan manusia di sekitar pelabuhan, dikuatirkan ada oknum-oknum yang mengambil kesempatan di keramaian saat kapal datang maupun berangkat. Hal ini perlu diwaspadai apabila ada oknum-oknum yang mengambil kesempatan di saat membludaknya penumpang dan barang di pelabuhan. “Oleh sebab itu, seluruh petugas yang bertugas di sektor perhubungan laut, dengan adanya posko terpadu, bisa lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang mudik maupun yang kembali,” kata Edi.
Kepala KSOP Pontianak, Bintang Novi menjelaskan, dibentuknya Posko Terpadu ini untuk melayani seluruh penumpang angkutan laut lebaran tahun 2019. “Di sini kami harapkan dengan satu posko ini memudahkan apabila adanya permasalahan yang timbul pada saat kegiatan angkutan lebaran,” sebutnya.
Posko Terpadu ini melibatkan sekitar 23 instansi. Diantaranya, KSOP, Basarnas, Angkatan Laut, Kepolisian, CIQ, Pelindo, Pelni, Dinas Perhubungan, Kesehatan, PMI dan pihak-pihak terkait lainnya. Masing-masing instansi, kata Bintang, mengutus satu orang perwakilan di Posko Terpadu. Mereka setiap hari secara bergilir siaga di Posko Terpadu. “Dengan posko ini mudah-mudahan lebih cepat dalam meminimalisasikan hal-hal yang akan timbul pada saat kegiatan angkutan lebaran,” harapnya.
Terkait kesiapan pihaknya, Bintang menyatakan Tim KSOP telah melakukan pemeriksaan atau uji petik terhadap seluruh armada yang akan diperbantukan dalam kegiatan posko lebaran sebulan sebelum hari H. Diakuinya, dalam uji petik, memang masih ada kekurangan-kekurangan. Namun ia berharap pada saat hari H, yakni H-15 hingga H+15, segala kekurangan itu sudah terpenuhi  sehingga pelayanan terhadap masyarakat membuat mereka merasa aman dan nyaman dalam menggunakan angkutan laut. “Untuk provinsi ada tiga kapal, sedangkan yang lokal ada empat kapal. Seluruh armada sudah kami lakukan pemeriksaan,” pungkasnya.

 

Laporan: Maulidi Murni, Tri Yulio HP.

Editor: Yuni Kurniyanto