eQuator – Ketapang-RK. Pencanangan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasasi atau penyakit kaki Gajah di Kabupaten Ketapang dibuka Penjabat Bupati Ketapang Kartius, bersama Forkopimda, tokoh masyarakat,tokoh pemuda pelajar dengan minum obat bersama di Pendopo Bupati Ketapang, Jumat (20/11).
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria dan nyamuk sebagai faktor penyebarnya. Penderita yang terkena penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan, stigma sosial, hambatan psikologis dan penurunan produktifitas kerja penderita keluarga dan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang
besar.
Kepala Dinas Kesehatan Dr Hery Sulitio mengatakan pemberian obat secara parsial dari tahun 2010-2014 dilakukan di lima kecamatan yaitu lima desa di kecamatan Matan Hilir Utara, 10 desa di kecamatan Benua Kayong, lima desa di Marau, lima desa di Manis Mata dan delapan desa di Muara Pawan.
Dipaparkannya, pada 2014 dilakukan survei darah jari dengan mengambil 100 sample di 5 kecamatan dan hasilnya di kecamatan Matan Hilir Utara, Benua Kayong Manis Mata kosong, sementara di kecamatan atau masih terdapat cacing didalam darah, Kecamatan Muara Pawan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Awan ada enam kasus dan desa Tanjungpura 18 kasus.
Dari data kasus kronis akhir tahun 2015 secara kasat mata sudah masuk ke Kecamatan Delta Pawan 1 kasus Kecamatan Nanga Tayap 4 kasus dengan total 38 kasus. “Kondisi ini cukup menghawatirkan, dan perlu dilakukan tindakan bersama Pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Kartius menyambut baik dilaksanakan kegiatan ini dan berharap kegiatan pencanangan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk mewujudkan komitment bersama dalam mencegah dan menangulangi penyakit Kaki Gajah di Kabupaten Ketapang.
Menurut Kartius percepatan untuk mencapai elliminasi filariasasi adalah dengan dilaksanakannya bulan eliminasi kaki gajah yang pencanangan dilakukan oleh Bapak Presiden di Kabupaten Bogor selanjutnya dilakukan pencanagan oleh Kepala Daerah masing-masing termasuk di Kabupaten Ketapang.
Pj. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter bidan dan perawat yang berasal dari luar Ketapang tetapi mau bertugas dan mengabdi kepada masyarakat di kecamatan-kecamatan.
“Khusus kepada dokter gigi dan dokter umum tahun depan mendapat tambahan penghasilan sebesar lima juta perbulan,” kata Kartius.
Selanjutnya Dia juga mengingatkan kepada para tenaga medis dokter dan bidan agar melaksanakan tugas dengan baik dan benar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurutnya kualitas dokter di Indonesia tidak kalah jika di banding dengan dokter-dokter yang ada di negara tentangga seperti Malaysia, namun kondisinya kebanyakan warga Kalimantan berobat ke Malaysia dibanding ke pulau Jawa, hal itu dikarenakan diagnosa penyakit dan obat dokter di Malaysia tepat hingga biaya murah.
Untuk itu Kartius menghimbau kepada para dokter yang bertugas di Ketapang agar memberikan pelayanan terbaik , agar masyarakat Ketapang sehat Indonesia menjadi hebat. (Jay/Humas)