-ads-
Home Rakyat Kalbar Sintang Pemkab Sintang Didesak Perbaiki Jembatan Bailey

Pemkab Sintang Didesak Perbaiki Jembatan Bailey

Jarak Empat Desa Bertambah 120 Kilometer

Kondisi jembatan di Dusun Manasik, Desa Merti Jaya yang putus pada Februari 2016, hingga kini belum diperbaiki. ACHMAD MUNANDAR

eQuator.co.id – Sintang-RK. Sejak putusnya jembatan Bailey di Dusun Mansik, Desa Merti Jaya pada 22 Februari 2016 lalu, perjalanan kendaraan roda empat dari Desa Gurung Mali, Desa Jaya Mentari dan Desa Sungai Buluh, menjadi sulit.

Jarak menuju Sintang bertambah jauh, bahkan mencapai 120 kilometer. Karena harus melalui beberapa desa di hulu Sepauk, dan keluar di Simpang Empat Kayu Lapis.

“Perhitungan tersebut atas dasar penambahan solar sebanyak 14 liter. Dengan asumsi konsumsi sembilan liter per 120 kilometer. Asumsi ini sudah dibangsi, karena menurut spesifikasinya untuk kendaraan jenis Strada adalah 10,5 kilometer,” keluh pemilik kendaraan roda empat asal Desa Benua Kencana, Agus Muryanto, 50, Senin (24/5).

-ads-

Pedagang yang juga sering melayani jasa angkutan ini mengatakan, untuk mencapai jalan provinsi, perjalanan dari tiga desa di hulu Tempunak ini harus menelusuri sejumlah desa di hulu Kecamatan Sepauk. Dari hulu Sepauk ini, kemudian keluar menuju Simpang Empat Kayu Lapis.

“Harus melalui jalan perkebunan sawit di Desa Sungai Buluh. Dari Sungai Buluh menuju Simpang Tiga Desa Bangun, melalui bukit-bukit terjal yang berbahaya. Dari Simpang Tiga Bangun, kemudian menuju Dusun Temanang dan KM 38 dan terus ke Simpang Kayu Lapis. Rute ini, tidak dapat dilakukan oleh kendaraan truk dan hanya dapat dilakukan oleh kendaraan double gardan,” tutur Agus.

Ketika ditanya mengapa tidak melalui jalur lebih pendek, yaitu melalui Sungai Buluh-Penjarak-Nanga Jengkuat dan keluar di Puskesmas Kupan Jaya? Menurutnya, jalan dari Penjarak-Nanga Jengkuat sekarang kondisinya rusak berat.

“Kami sudah dua kali mencoba jalur ini. Meskipun jarak dari Penjarak ke Nanga Jengkuat hanya sekitar sembilan kilometer, namun harus ditempuh sekitar tiga jam. Karenanya, lebih memilih keluar di Simpang Kayu Lapis,” pungkas Agus.

Anggota DPRD Sintang, Daniel Banai mengatakan, mobilitas masyarakat empat desa di Kecamatan Tempunak terkendala,   menyusul patahnya jembatan Mansik yang menjadi akses masyarakat setempat.

Daniel Banai menyatakan, dalam salah satu poin rekomendasi yang disampaikan dalam paripurna DPRD, meminta perbaikan jembatan ini menjadi skala prioritas Pemkab Sintang.

“Jembatan Merti Jaya ini memang hurus segera ditangani, karena menyangkut akses masyarakat pada empat desa yang dihubungkan jembatan tersebut,” kata dia.

Untuk perbaikan jembatan ini, Daniel Banai meminta Pemkab Sintang menggunakan bahan yang bagus, sehingga lebih awet.

Patahnya Jembatan Mansik ini akibat dilalui kendaraan di atas kemampuan bangunan, ketika dilalui truk bermuaatan di atas lima ton, jembatan Mansik putus.

“Jembatan ini juga kedepan harus memiliki kekuatan di atas tujuh ton. Karena jembatan ini berada di jalan kecamatan,” sarannya.

 

Reporter: Achmad Munandar

Editor: Kiram Akbar

Exit mobile version