Pemimpin yang Baik Itu Dibentuk, Bukan Dilahirkan

Sekda Memberikan Materi Kepemimpinan OSIS SMAN 3

NARASUMBER. Sekda Yosepha Hasnah menjadi narasumber pelatihan dasar kepemimpinan 0SIS SMAN 3 Sintang, di aula sekolah tersebut, Jumat (31/8). Benidiktus Krismono-RK

eQuator.co.idSINTANG-RK. Sekretaris Daerah (Sekda), Yosepha Hasnah, menghadiri pelatihan Organisasi Siswa Intra Sekolah (0SIS) di SMAN 3 Sintang, Jumat (31/8). Ia memberikan materi dasar-dasar kepemimpinan dan pentingnya berorganisasi sejak dini.

”Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada, seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya, untuk kemudian menjadi pengurus OSIS,” tutur Yosepha.

Ia berpesan, seorang pemimpin harus mampu menggerakkan semua anggota organisasinya. Tanpa peran aktif  anggota di dalam organisasi tersebut, semua kegiatan tidak akan mampu dijalankan dengan baik.

OSIS sendiri, dikatakannya, merupakan tempat pelajar SMP dan SMA/K  menghimpun ide, pemikiran, kreatifitas, bakat dan minat masing-masing ke dalam satu wadah. Yang tentunya bebas dari pengaruh negatif luar sekolah.

“Mampu mengelola organisasi sebagai proses  memanfaatkan sumber daya, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya lainnya. Memanfaatkan sumber daya organisasi membutuhkan rangkaian kegiatan kepemimpinan yang disiplin, didasarkan pada ide-ide organisasi itu,” paparnya.

Melalui OSIS, Yosepha melanjutkan, para pelajar berlatih dan dituntut untuk mampu bekerja sama dengan orang lain. Artinya, mampu dan tahu kapan saatnya menempatkan posisi dirinya sebagai individu.

“Kapan harus lebih mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan bersama, berhasil atau tidaknya sebuah organisasi juga sangat ditentukan oleh berbagai komponen dalam sebuah organisasi,” jelasnya.

Nah, salah satu komponen penting dan menentukan keberhasilan tersebut adalah pemimpin. Di OSIS, ya Ketua OSIS.

“Para pemimpin yang baik itu dibentuk, tidak dilahirkan. Jadi, jika ingin dan mau, kita dapat menjadi seorang pemimpin yang efektif,” tutur Yosepha.

Ia menerangkan, OSIS dipandang sebagai suatu sistem. Berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok untuk siswa bekerja sama mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok.

“Berorientasi pada tujuan, memiliki susunan kehidupan kelompok, memiliki sejumlah peranan terkoordinasi berkelanjutan dalam waktu tertentu,” terangnya. (ben)