Pemerintah Kerja Keras Tekan Harga Bawang Putih

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Pemerintah kembali menggelar operasi pasar untuk bawang putih. OP ini dilakukan untuk menstabilkan harga bawang putih yang masih tinggi di pasaran. OP yang dilaksanakan Kementerian Pertanian menggelontorkan empat kontainer yang berisi masing-masing 30 ton bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyebutkan, secara total pihaknya menggelontorkan 120 ton bawang putih. Pihaknya diminta presiden untuk langsung turun ke lapangan. Menurut dia, stok bawang putih kini sudah lebih dari cukup sehingga diharapkan dapat meredam harga selama bulan puasa.

”Kami laporkan bahwa bawang putih stoknya dua kali lipat dari kebutuhan bawang bulanan 50 ribu ton, stok saat ini stok 100 ribu ton lebih,” ujar Amran.

Amran mengatakan, para importer yang memiliki stok bawang putih telah melakukan kerja sama dengan menggelontorkan ke pasar. Kementan berharap harga bawang putih dapat turun menjadi Rp25.000 hingga Rp30.000 per kg dari harga saat ini di atas Rp40.000 per kg.

”Pemerintah menginstruksikan kepada 14 importer bawang putih di seluruh Indonesia menjual bawang putih dengan harga Rp25.000 hingga Rp30.000 per kg,” tambah Amran.

Jika ada importir yang melanggar kesepakatan harga itu, perusahaan tersebut akan masuk daftar hitam yang selamanya tidak mendapat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) komoditas bawang putih. Bahkan, yang lebih ekstrem, perusahaan itu ditutup dan tidak dapat lagi menjalankan bisnis di bidang pertanian.

”Jika tidak komitmen, urusannya panjang,” kata dia.

Hingga saat ini, sudah ada 56 perusahaan yang masuk daftar hitam dan 400 tersangka mafia pangan yang dipidana karena berbagai sebab seperti kartel pangan dan sejenisnya.

Operasi pasar itu tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga di beberapa kota besar lainnya yang dekat dengan pintu masuk pelabuhan seperti di Medan, Surabaya, dan Makassar. Pasokan bawang putih itu diimpor dari Tiongkok. Hingga saat ini, sudah terdapat sekitar 115.000 ton bawang yang masuk ke Indonesia.

Sementara itu di Kota Pontianak, harga bawang merah dan bawang putih di pasar tradisional Kota Pontianak relatif stabil. Meskipun ada beberapa pedagang yang menjual dengan harga agak tinggi, namun demikian belum begitu berpengaruh.

Satu diantaranya adalah Widia. Pedagang Pasar Flamboyan ini mengatakan, harga bawang merah saat ini Rp34.000 sementara untuk bawang putih Rp28.000.

“Harga ini sebenarnya sudah naik meskipun sebelum sambut puasa, tapi naiknya tidak begitu tinggi,” katanya, kemarin.

Widya mengatakan, untuk bahan pokok jenis ini biasanya naik dan turunnya harga tidak dapat diprediksi. Namun dia menjual sesuai harga yang sudah ditentukan oleh pasar.

“Kalau naik pasti biasanya ada untuk bahan pokok seperti ini. Tapi tidak tinggi, pun tidak hanya bawang beberapa bahan lain juga ada kenaikan. Dan menurut saya ini relatif, seperrti wortel, kentang dan lain-lain,” jelasnya.

Pedagang lainnya adalah Ajun, yang menjual bahan pokok seperti bawang dan sayuran, saat dihampiri Koran ini, ia mengatakan untuk harga bawang putih maupun bawang merah di pasar Flamboyan rata-rata sama, dan cenderung stabil.

“Tidak ada kenaikan, masih dengan harga yang sam dengan pedagang lainnya,” ucapnya

Namun demikian, dia menyebutkan jika di musim atau pada saat bulan Ramadan seperti ini, biasanya yang cenderung mengalami kenaikan harga adalah sayuran.

“Biasanya kalau bulan puasa sayur agak naik (harganya). Seperti sawi dan sayur lainnya. Mungkin karena orang ingin tambah tenaga saat puasa dengan makan sayur yang banyak. Tapi beli bahannya yang terbatas. Namun untuk sekarang harga sayur masih normal,” tandasnya.

Laporan : Nova Sari/Jawa Pos
Editor : Andriadi Perdana Putra