-ads-
Home Rakyat Kalbar Pelintas di PLBN Entikong Menurun

Pelintas di PLBN Entikong Menurun

Diduga Gunakan Akses Lain

BELUM MELONJAK Pekan kedua Ramadan 1440 Hijriah, Rabu (15/5), jalur kedatangan luar negeri di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau belum menunjukkan lonjakan pelintas. Kedatangan masih didominasi TKI yang telah mendapat libur dari tempatnya bekerja. Kiram Akbar/Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Tingkat perlintasan di jalur kedatangan luar negeri Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau hingga pekan kedua bulan Ramadan 1440 Hijriah, berkisar 400 pelintas perhari. Menurunnya jumlah pelintas dibanding tahun-tahun sebelumnya, diduga karena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kini memiliki banyak alternatif untuk pulang mudik.

“Perlintasan pada pekan kedua ini masih normal-normal saja dan masih didominasi TKI. Kalau normalnya sehari itu sekitar 700 pelintas, tapi saat ini masih kisaran 400 pelintas khusus jalur kedatangan,” kata Valentino Manus, Plh Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Entikong, belum lama ini.

Valentino menuturkan terdapat penurunan jumlah pelintas di PLBN Entikong sejak Ramadan hari pertama lalu sampai sekarang. Penurunan jumlah diperkirakan dia, karena pelintas menggunakan akses lain untuk pulang ke Indonesia.

-ads-

Dijelaskan, saat ini pintu perlintasan negara di Kalimantan Barat tidak hanya PLBN Entikong. Pelintas batas terkadang menggunakan jalur lain di PLBN Aruk yang juga memiliki kelengkapan sarana seperti PLBN Entikong. “Penurunan karena sudah dibukanya PLBN Aruk dan sudah ada transportasi yang memadai di sana. Itu yang membuat banyaknya orang-orang melewati Aruk, terutama yang mau ke Sambas ataupun Singkawang,” ujar Valen.

Sementara itu, TKI yang mudik lebih awal melalui PLBN Entikong didominasi pekerja sektor informal seperti pekerja rumah makan ataupun perusahaan perkebunan sawit. Para TKI ini mudik lebih awal, karena tempatnya bekerja sudah memberikan libur. “Disana warga Muslim tidak boleh ke tempat makan kalau puasa. Jadi tempat makan sepi. Nanti habis lebaran baru ramai lagi, jadi saya diizinkan bos pulang lebih awal,” kata Umi, TKI asal Pontianak.

Umi menuturkan, dia diberikan izin mudik sampai satu pekan setelah lebaran. “THR dan gaji semua sudah dibayarkan sama bos, jadi kita tinggal pulang saja,” sambungnya.

Sementara itu, Kantor Imigrasi Entikong menambah personelnya untuk melayani masyarakat yang melakukan mudik lebaran melalui PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau. “Untuk saat ini perlintasan orang masih sedikit, namun kami sudah mengantisipasi jika nanti ada lonjakan perlintasan lebaran. Mendekati lebaran kami akan tambah personil di TPI untuk melancarkan saudara-saudara kita yang mudik melalui Entikong,” kata Kepala Kantor Imigrasi Entikong, Herri Prihatin.

Selain memperkuat kekuatan di PLBN Entikong, Imigrasi Entikong juga mengantisipasi kepulangan WNI tanpa dokumen melalui jalur tikus. Untuk antisipasi kepulangan WNI dari jalur tikus ini, Herri menyampaikan pihaknya menggandeng TNI dan Polri untuk patroli bersama.

Ditanya mengenai jumlah kepulangan WNI lewat jalur tikus, Herri mengungkapkan, tidak ada angka spesifik. Meski begitu, dari laporan berbagai pihak angkanya cukup lumayan. “Dari yang pernah kami tangani, mereka yang kembali ke Indonesia lewat jalur tikus karena tidak memiliki dokumen atau yang punya dokumen, tapi sudah tidak berlaku lagi, jadi kalau mereka lewat jalur resmi ditangkap Imigrasi Malaysia. Jadi untuk memangkas perjalanan, mereka memilih jalur tikus,” pungkasnya.

 

Laporan: Kiram Akbar

Editor: Yuni Kurniyanto

Exit mobile version