Pelanggan Mulai dari Aktivis Hingga Pejabat

Menelisik Kehidupan Pemandu Lagu (Bagian 1)

ilustrasi. net

Bisnis karaoke saat ini mulai menjamur. Hal ini jelas menjadi ladang rezeki bagi wanita Pemandu Lagu (PL). Bagaimana kisah wanita PL di tempat hiburan tersebut? Berikut laporannya.

Arie Saputra Wijaya, Bengkulu

eQuator – SEKILAS ruang karaoke yang ada di Kota Bengkulu, tak ada bedanya dengan tempat bernyanyi pada umumnya. Sofa panjang, TV LCD, lampu warna-warni dan dua buah mic mengisi setiap ruangannya. Bahkan ruangan karaoke didisain senyaman dan seartistik mungkin, agar bisa membuat mood pelanggan menjadi fresh.

Bahkan pelanggan lokasi hiburan ini pun bermacam-macam, mulai dari mahasiswa, aktivis, pengusaha, aparat, hingga pejabat daerah. Setiap akhir pekan, usaha-usaha karaoke pun dipenuhi pengunjung. Untuk usaha karaoke yang menyediakan wanita pemandu lagu, mulai beraktivitas dari pukul 21.00 WIB hingga 04.00 dinihari.

Tak sulit mencari tempat karaoke yang menyediakan wanita pemandu lagu nan seksi di Kota Bengkulu ini. Rata-rata untuk satu room atau ruangan karaoke yang bisa menampung enam orang bertarif Rp50.000-150.000 per jam. Minimal booking untuk 2 jam. Ini hanya ruangan, tanpa minum dan pemandu lagu.

Satu botol bir umumnya dijual Rp50.000. Sebotol minuman ringan bersoda Rp20.000. Minuman alkohol per gelas berkisar antara Rp90.000 sampai Rp200.000. Sedangkan paket satu botol Jack Daniels atau Chivas Regal Rp1,7 juta hingga Rp2,5 juta. Itu termasuk room untuk 2 jam dan dua wanita pemandu lagu.

Hal serupa juga terlihat dari para wanita pemandu lagu alias PL. Pakaian seksi dan senyuman menggoda, jelas menjadi daya tarik bagi tamu yang akan memanjakan diri di lokasi hiburan tersebut. Para tamu bisa memilih wanita PL mana yang ingin mereka ajak melayani selama bernyanyi.

Untuk tarif wanita PL pun bervariasi, mulai dari Rp50.000-100.000 per jam. Itu hanya untuk menemami bernyanyi, dan belum termasuk tips untuk pelayanan yang lebih. Nah, seringnya wanita pemandu lagu ini juga bisa dibooking. Setelah suasana panas dalam ruang karaoke, biasanya berlanjut ke hubungan yang lebih intim.

“Nggak pesan minuman bang? Ngosong nih kalau cuma goyang aja,” tawar seorang PL sebut saja Bunga di salah satu Karaoke di Kota Bengkulu.

Diakui Bunga, memang karaoke hanya pemanasan. Wanita berambut sepunggung ini sudah biasa dirangkul atau dicolek tamu di dalam room karaoke. Namun apabila untuk hubungan yang lebih intim, biasanya perlu negosiasi harga terlebih dahulu.

“Biasanya mereka penasaran, dan ngajak lanjut. Saya lihat-lihat orangnya. Tapi biasanya saya tawarin Rp500.000. Ya kurang dikit bolehlah, untuk sekali main (short time),” kata Bunga.

Namun terkadang, semuanya tidak dimulai oleh tamu. Ada juga para pemandu lagu yang menawarkan diri, karena sudah merasa nyaman dengan tamu tersebut atau memang sering menggunakan jasanya.

“Selesai ini mau lanjut bang? Kita bisa cari tempat di luar,” Bunga kembali menawarkan diri setelah lebih dari 2 jam berkaraoke, bergoyang dan minum bersama. (bersambung/Rakyat Bengkulu/JPG)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.