eQuator.co.id – Putussibau – RK. Brigjen TNI Nanang Haryanto memimpin Tim Serapan Gabah Petani (Sergap) mendatangi kantor Bulog Putussibau, Selasa (1/8) pagi. Kedatangan tim ini guna memastikan semua hasil produksi yang dihasilkan petani berikut harga beras di Kapuas Hulu.
Tim Sergap yang didampingi Komandan Kodim (Dandim) 1206/Psb Letkol Inf. M. Ibnu Subroto ini disambut langsung oleh Kepala Bulog Putussibau Kapuas Hulu Halfid Handi Agus. “Pemerintah mempunyai program untuk meningkatkan swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden,” ujar Nanang.
Dikatakan Koordinator Tim Sergap ini, Indonesia merupakan negara agraris. Sehingga harus mampu swasembada pangan. Tim Sergap melibatkan TNI tujuannya untuk membantu Kementrian Pertanian, khususnya bagi petani agar tidak dirugikan saat menjual gabah maupun berasnya ke tengkulak. “Jangan sampai saat petani melakukan panen, mereka dirugikan tengkulak yang membeli beras maupun gabahnya dengan harga sangat murah,” tegasnya.
Menurut Nanang, melihat daerah lain seperti Sulawesi dan pulau Jawa banyak surplus. Maka dengan adanya Tim Sergap ini, pemerintah berkeinginan agar bisa melakukan swasembada pangan, sehingga petani tidak menjerit saat panen. “Kalau di Kalimantan inikan harga beras, petani diuntungkan karena harganya lumayan tinggi, tetapi gudang Bulog harus tetap terisi,” pungkasnya.
Agar gudang Bulog ini terisi kata Nanang, maka pemerintah harus membeli beras dari petani. Beras yang dibeli harus sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp7.300 per kilogram. Sementara untuk target dari pemerintah pusat sendiri, di Kapuas Hulu harus mencapai 338 ton. “Untuk beras petani itu, Bulog wajib membelinya dengan HPP,” tegasnya.
Nanang mengatakan, terbentuknya Tim Sergap ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan nasional. “Selain itu, mampu menyerap hasil produksi gabah petani sampai dengan 100 persen,” jelas Nanang.
Sementara Halfid Andi Agus menyampaikan, pihaknya sangat siap untuk menampung beras petani dengan membelinya sesuai dengan HPP. “Selama ini dalam membeli beras petani itu kami menggunakan sistem K13 yakni komersil,” ujarnya.
Disebutkan Andi, sejauh ini petani di Kapuas Hulu belum banyak menjual hasil panennya ke Bulog. Mereka lebih banyak menjual ke tengkulak ataupun untuk konsumsi sendiri.
“Dengan adanya Tim Sergap ini pun kami akan dukung upaya pemerintah dalam melakukan swasembada pangan,” ucap Andi.
Laporan: Andreas
Editor: Arman Hairiadi