-ads-
Home Ekonomi Pasar Sayur Melati Hidup Kembali Setelah Mati Suri

Pasar Sayur Melati Hidup Kembali Setelah Mati Suri

BELI CABAI. Bupati Sintang, Jarot Winarno didampingi Kadisperindagkop UKM Sintang, Sudirman membeli cabai dari salah satu pedagang di Pasar Sayur Melati saat meninjau pasar tersebut, Rabu (6/2) siang. (Saiful Fuat-RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Setelah belasan tahun tak difungsikan, Pasar Sayur Melati yang terletak di tengah pemukiman komplek Cipta Mandiri II, Km 5 Sintang ‘hidup’ kembali. Ini berkat inisiatif para pedagang.

Aset Pemda Sintang yang dibangun pada tahun 2005 lalu itu, sempat difungsikan. Namun tak lebih dari satu bulan pada saat itu. Kondisi saat ini, sarana prasarana sebagian sudah roboh tak berbekas. Di antaranya toilet yang tepat berada di sisi kiri. Tinggal bangunan utama yang dimanfaatkan masyarakat setempat untuk berjualan.

Salah satu pedagang daging ayam yang menempati pasar tersebut, Paridi berharap, pemerintah setempat bersama pihak terkait dapat meresmikan kembali pasar ini. Mengundang masyarakat sekitar. Agar masyarakat tahu bahwa pasar tersebut sudah aktif kembali.

-ads-

“Jualan masih sepi mbak, belum banyak pembeli, kami berharap dapat diresmikan kembali,” pintanya, Rabu (6/2).

Pedagang lainnya, Udin berharap agar pemerintah untuk menyurati para pedagang yang sudah memiliki lapak. Namun tidak digunakan dengan baik karena  masih banyak pedagang yang benar mau berjualan tetapi tidak mendapatkan tempat.

“Lapak ini semuanya sudah ada pemiliknya. Namun ada yang tidak jualan. Kami harap Disperindagkop dan UKM agar menyurati mereka untuk menempatinya, supaya ramai pasarnya sehingga banyak pengunjungnya,” ujaar pedagang kopi ini.

Pedagang lainnya, Azis berkeinginan untuk membentuk pengurus pasar. Pengurus ini dapat merencanakan untuk memajukan pasar. Selain itu, diharapkan ada peresmian ulang diisi dengan berbagai acara hiburan.

“Ada acara hiburan,agar masyarakat tau bahwa pasar sayur ini  telah di buka kembali,” jelasnya.

Menanggapi itu, Bupati Sintang Jarot Winarno yang kala itu meninjau pasar tersebut mengutarakan, masih ada para pedagang yang belum mau dikumpulkan ke pasar itu. Karena bentuk pasarnya belum sempurna betul.

“Seperti tempat parkir belum ada, lingkungannya masih belum baik, tapi listrik sudah ada. Dan yang paling terpenting belum terpromosikan,” ujarnya.

Jarot mengatakan, pihaknya sudah berpengalaman membuka pasar berkali-kali. Tapi ujung-ujungnya tutup. Maka dari itu, diharapkan untuk kali ini tidak terjadi lagi. Sehingga memang harus diperhitungkan dengan baik.

Disperindagkop dan UKM Sintang juga sudah menyepakati. Akan menata halaman parkir. Pedangang pun mau juga bergotong royong untuk merapikan pasar ini.

“Permintaan mereka, supaya pasar ini bisa dikenal dan top, dilakukan acara peresmian dengan menampilkan kesenainan, seperti kuda lumping dan penyanyi. Itu akan kita laksankan dalam waktu dekat,” pungkasnya.

Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman menyebutkan akan menata pasar. Mulai dari menambah fasilitas pendukung semacam tempat parkir, bak sampah hingga pembenahan drainase.

“Kita juga belum membebani pedagang dengan biaya retribusi ke daerah selama tiga bulan ini, alias digratiskan,” katanya.

Menurut Sudirman, 40 lapak yang tersedia sudah terisi semua oleh pedagang. Hanya saja memang ada pedagang yang belum menempati. Dia meminta pedagang yang bersangkutan segera menempatinya.

“Pedagang yang belum menempati lapak sampai hari Sabtu ini. Maka akan digantikan dengan pedagang lain. Kita konsisten tertibkan pedagang yang masih di luar. Itu saja,” jelasnya.

Sudirman juga meyakini, pasar ini akan terus berfungsi ke depannya. Karena letaknya yang strategis di tengah kawasan pemukiman. “Saya yakin pasar ini akan tetap hidup, pasti ramai, karena lokasi strategis,” pungkasnya. (pul)

 

Exit mobile version