eQuator – Mempawah. Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat menggandeng TNI dan petani untuk menggelar Gerakan Bersama Pengendalian Hama. Langkah ini dipilih menyikapi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di lahan seluas 120 hektar di Desa Parit Banjar, Kecamatan Mempawah Timur.
Memberantas serangga dan mengatasi jamur yang menyerang tanaman jagung, Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kalbar membantu perangkat pengendali hama dan insektisida kepada Gapoktan Parit Banjar Bersatu, disertai cara menggunakannya secara benar dan aman. “Penggunaan insektisida dan fungisida ini merupakan upaya terakhir mengatasi OPT yang bandel. Kedua bahan kimia itu hanya boleh digunakan, jika upaya pencegahan seperti pestisida nabati, penggunaan bibit tahan hama, dan aksi tanam serempak tidak berjalan dengan baik,” jelas M Rawi SP, perwakilan Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kalbar.
M Rawi menjelaskan, Gerakan Pengendalian Hama yang juga didukung Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mempawah, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Mempawah itu merupakan langkah pengamanan terhadap produksi pangan. “Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mengatasi hama serangga maupun jamur yang meresahkan petani. Kita khawatir jika tidak diantisipasi dan ditanggulangi, petani bisa merugi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Parit Banjar Bersatu, Salarmin mengaku senang kepedulian Pemprov Kalbar dan Pemkab Mempawah melalui instansi terkait, membantu petani memberantas hama serangga dan jamur. Menurut dia, serangan hama pengganggu berbahaya bagi tanaman jagung jika tidak diatasi. “Kami berharap kehadiran pihak provinsi dan kabupaten dapat mengatasi persoalan hama,” ucapnya.
Gerakan Pengendalian Hama di Desa Parit Banjar diikuti seratusan petani disertai hadirnya Kepala Desa Parit Banjar Marlito, Kepala UPT Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Mempawah Timur Naen, para penyuluh dan mantri tani serta Babinsa.
Reporter: Ari Sandy
Redaktur: Yuni Kurniyanto