eQuator – Nanga Pinoh-RK. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan (STKIP) Kabupaten Melawi menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru di seluruh Melawi untuk meningkatkan kapasitas para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Timtek ini sangat penting. Sebab hasil uji kompetensi guru Melawi masih di bawah rata-rata uji kompetensi guru se-Indonesia. Hal ini diungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Joko Waluyo. Menurutnya, dari dari rentang 1 sampai 10, nilai rata uji kompetensi guru se-Indonesia 4,2, sementara guru Melawi rata-rata bernilai 3,7. Sedangkan target pemerintah nilai rata-rata mencapai angka 9,0.
“Kompetensi kita masih rendah, ini tidak boleh dibiarkan, semua pihak harus berperan,” ujar Joko saat membuka Bimtek PTK bagi guru SD, SMP SMA se-Kabupaten Melawi, di Aula Pertemuan STKIP Melawi, Kamis (5/11).
Untuk itu, kegiatan Bimtek yang digelar STKIP ini sangat dibutuhkan oleh guru. Dia pun berpesan agar guru jangan bosan-bosan untuk mengikuti Bimtek. “Kita memiliki keterbatasan maka diperlukan dukungan dari pihak lain untuk meningkatkan kapasitas guru,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Diklat, Muhtar mengatakan, tujuan Diklat agar guru dapat menggunakan internet untuk menyusun proposal PTK. Serta agar guru bisa menyusun PTK serta dapat mempublikasikan hasil penelitian mereka.
Lebih lanjut, Muhtar menambahkan, guru seharusnya mempunyai kemampuan yang dapat mendukung kompetensinya. Salah satunya melakukan kemampuan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan masalah yang dihadapi di dalam kelas.
“Jika melihat dari yang dihasilkan guru melaksanakan PTK dikaitkan dengan kenaikan pangkat yang dapat dibuat oleh guru belum mencerminkan hasil identifikasi permasalahan yang sebenarnya terjadi pada pembelajaran yang dialami guru,” ulasnya seraya mengatakan kelemahan dan kekurangan menandakan guru belum melaksanaan PTK dengan sebenar-benarnya.
Oleh karena itu, langkah nyata dalam bentuk pembimbingan penyusunan proposal PTK, pelaksaaan PTK dan laporan PTK serta menyusun artikel ilmiah berdasarkan hasil PTK.
“Kita akan membantu guru yang saat ini ikut menjadi peserta bimtek hingga bisa menghasilkan PTK dan karya ilmiah PTK tersebut. Kita berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru,” ulasnya (aji)