eQuator – Ketapang-RK. Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang menggelar Musda ke-III di Rumah Adat Melayu Ketapang, Sabtu (9/1). Musda yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka secara langsung oleh Sekda Ketapang, Drs. HM. Mansyur, M.Si.
Sekda mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Ketapang, pihaknya menyambut baik kegiatan Musda MABM ke-III. Sebab visi dan misi yang diemban MABM juga sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Ketapang. Utamanya dalam melestarikan dan memelihara nilai-nilai adat budaya yang ada di Ketapang.
“Pemerintah Kabupaten Ketapang menyambut baik dan mendukung Musda III MABM,” ujar Sekda.
Menurutnya, seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan informasi teknologi (IT) sekarang ini, tentunya menuntut perhatian bersama, khususnya bagi puak Melayu dalam melestarikan adat budaya dan peradabannya.
“Sekarang ini budaya asing telah merambah masuk ke Indonesia, termasuk di Kabupaten Ketapang. Masuknya pengaruh negatif dari luar tersebut sangat berpengaruh terutama terhadap motto Melayu. Yakni, Melayu tak kan hilang ditelan zaman,” ucapnya.
Sekda berharap, agar Musda ke-III MABM Kabupaten Ketapang dapat berjalan sebagaimana mestinya serta menjalankan amanah AD/ART sekaligus menjalankan visi dan misi MABM ke depan dengan sebaik-baiknya. Serta mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan dapat memilih pengurus yang layak sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Ketua MABM Kabupaten Ketapang, H Morkes Effendi yang telah memimpin MABM selama 15 tahun mengatakan bahwa selama kepemimpinannya MABM mengalami pasang surut. Ke depan, Morkes berharap MABM terus mendapatkan pencerahan serta berkesempatan berkiprah di tengah masyarakat bersama pemerintah.
“Pengurus MABM ke depan harus mampu membangun peradaban Melayu bersama pemerintah,” harap Morkes Effendi.
Tak hanya itu, Morkes menegaskan bahwa konsolidasi organisasi MABM Kabupaten Ketapang sangat penting. Pilihlah kepengurusan orang-orang yang layak dan sanggup serta bertanggung jawab,” tegasnya. (Jay).