Muda Minta ASN Kubu Raya Tak Eksklusif

UPACARA. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menjadi Inspektur Upacara di hari pertama kerja, di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (18/2). Syamsul Arifin-RK

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berorientasi pada kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak. Karena itu, birokrasi dan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta untuk berintegritas dan tidak eksklusif.

Hal ini ditegaskan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menjadi Inspektur Upacara Hari Kesadaran Nasional di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (18/2).

Apel Hari Kesadaran Nasional turut diikuti Wakil Bupati Sujiwo, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Yusran Anizam, dan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah serta para ASN Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

“Saya bersama wakil bupati memulai tanggung jawab mengemban amanah masyarakat Kubu Raya bersama seluruh jajaran birokrasi yang tergabung dalam Korpri. Kita berharap rasa syukur ini diwujudkan dalam bentuk nilai tambah yang akan dilakukan di hari-hari ke depan,” ujar Muda dalam amanatnya.

Muda menyatakan, pemerintahannya akan diawali dengan menyamakan persepsi, cara pandang, dan meluruskan niat. Menurut dia, amanah jabatan harus disikapi dengan perspektif pengabdian dan ibadah, alih-alih hanya simbolik.

Ia menegaskan amanah yang diemban jajaran aparatur pemerintah daerah merupakan ekspektasi besar masyarakat Kabupaten Kubu Raya.

“Gelombang ekspektasi dan harapan besar inilah yang harus dipahami oleh kita bersama. Marilah kita jadikan pengabdian para birokrat seluruhnya di Kubu Raya baik struktural maupun fungsional dan para non-ASN bersama melakukan langkah-langkah yang langsung mendarat kepada hal-hal yang riil dan faktual di masyarakat,” ajaknya.

Menurut Muda, atmosfer yang harus ada di pemerintahan Kabupaten kubu Raya adalah komitmen untuk mengurus rakyat banyak. Bukan birokrasi yang lebih sibuk mengurus birokrasi. Artinya, jelas dia, birokrasi Kabupaten Kubu Raya diharapkan punya dedikasi sehingga tidak banyak menghabiskan energi hanya untuk saling mengurusi birokrasi juga.

“Apabila banyak persoalan dan hal-hal mulai dari hal yang remeh yang harus diurus di birokrasi, tentu menghabiskan energi dan pikiran kita. Sehingga kapan waktu kita untuk fokus pada hal-hal yang menyangkut pelayanan dasar dan kepentingan masyarakat,” pesannya.

Karena itu, Muda menyebut ASN sebagai pengemban amanat rakyat. Bukan hanya simbolik dari keberadaan pemerintah belaka. Dirinya juga berharap atmosfer komunikasi dan informasi yang ada di internal pemerintahan birokrasi Kubu Raya harus dikawal dan diarahkan untuk lebih banyak berbicara tentang hal-hal yang menyangkut kondisi yang ada. Termasuk percepatan-percepatan pelayanan maupun kebijakan-kebijakan yang harus dikawal agar terwujud perbaikan kualitas kehidupan masyarakat.

“Mengingat bahwa ini adalah era disrupsi. Ini adalah era di mana kecepatan informasi sangat cepat sehingga kita tidak bisa menampik bahwa tuntutan zaman dan tuntutan dari realitas ini harus kita respons dengan lebih cepat pula,” terangnya.

Muda berharap visi dan misi yang disusunnya bersama Wakil Bupati Sujiwo, yakni mewujudkan Kabupaten Kubu Raya yang bahagia, bermartabat, terdepan, berkualitas, dan religius tidak sebatas kata-kata yang muluk. Melainkan menjadi tujuan dan pikiran terdalam setiap aparatur pemerintahan daerah.

“Tentu proses berjalan dan kita berharap semua membangun atmosfer komunikasi yang positif dan selalu punya nilai tambah. Karena itu, soal kepemimpinan tentu punya masing-masing cara pendekatan yang mungkin berbeda. Namun pada prinsipnya yang terpenting adalah bahwa kita selalu kedepankan hal-hal yang tidak hanya menyangkut urusan internal, tapi lebih kepada tanggung jawab kita kepada masyarakat luas,” pesannya.

Muda pun mengajak seluruh aparatur pemerintahannya menjadikan Kabupaten Kubu Raya eksis dan memberikan dampak yang luas bagi percepatan-percepatan tidak saja di Kubu Raya tapi juga di Kalimantan Barat. Spirit dari Kubu Raya untuk Indonesia, menurut dia, harus terus ditanamkan. Yakni spirit untuk memotivasi rakyat dan generasi muda bahwa Kubu Raya tidak akan menjadi beban bagi negara.

“Kita buktikan bahwa Kubu Raya dengan kekuatan rakyatnya dan pola pikir keberagaman yang ada justru memiliki peran besar dan berkontribusi bagi republik ini. Tidak menjadi beban melainkan memberi kontribusi melalui ide, gagasan dan hal-hal yang berdampak perbaikan-perbaikan kualitas hidup rakyat di daerah kita,” paparnya.

 

Reporter: Syamsul Arifin

Redaktur: Andry Soe