Modest Wear, Tren Fashion 2019

Busana Loose karya Barli Asmara dan Hijab Street Style karya Dian Pelangi

eQuator.co.id – Rancangan busana Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Tak heran jika semakin kesini busana lokal semakin merajai dan terlihat lebih stylish. Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia, sudah banyak melahirkan busana modest wear dan hijab yang berkarakter.

Tahun 2019, modest wear masih akan tetap bertahan menguasai panggung. Setidaknya ada enam modest wear yang bias dijadikan rujukan busana tahun ini. Pertama, Modest Wear Warna Berani rancangan Ria Miranda. Modest wear saat ini memang sudah diakui oleh semua kalangan. Terutama bagi perempuan hijab yang ingin tampil stylish. “Posisi modest wear sedang di posisi dimana yang berhijab sudah bisa menentukan stylenya apa dan sudah punya karakter,” ujar Ria Miranda dilansir dari Jawapos.

Ria Miranda sendiri ingin menampilkan busana ready to wear dengan warna yang lebih berani. Ia akan membuat sesuatu yang dinamis dan lebih modern. “Aku sekarang target market sudah mulai ke ibu-ibu yang punya anak, breast feeding friendly, kainnya tidak mudah kusut. Jadi Ibu-ibu mudah bawa baju yang bisa langsung pakai,” tambahnya.

Kedua, Blazer Oversize dan Warna Neon. Jovi Adhiguna, beauty dan fashion influencer, sempat mengamati ketika menghadiri acara New York Fashion Week 2019. Ia mengatakan, tahun 2019 akan banyak mengadaptasi warna-warna neon. “Yang aku lihat sekarang-sekarang orang mulai pakai warna neon itu balik lagi karena zaman dulu sempat heboh, terus sempat hilang dan sekarang balik lagi neon tampaknya,” kata Jovi Adhiguna.

Selain itu, ia juga berpendapat akan banyak oversized blazer yang menjadi tren di tahun baru nanti.

Ketiga, tren 2019 memiliki tema utama yaitu Singularity. Yaitu terdiri dari Svarga ke arah etnik, Neo Medieval ke arah gaya yang bold dan berani, Cortex ke arah warna yang muda, dan Exuberant yaitu ke arah yang lebih elegan.

Berdasarkan rencana event yang akan diadakan di tahun 2019, Muslim Fashion Festival Indonesia 2019, yang akan di-highlight untuk busana muslim adalah sport wear. “Maksudnya yang dipakai bukan untuk olahraga saja tapi gaya sehari hari yang sporty. Nanti kan ke depannya juga akan banyak budaya travelling. Jadi bagaimana supaya tidak panas,” kata Ali Charisma, Ketua Indonesian Fashion Chamber.

Hal ini melihat realita bahwa banyak orang yang berlibur  memakai busana syar’i,tetapi dari bahan polyester. Dan itu membuat tidak nyaman.

Keempat, Hijab Earth Tone dan Street Style rancangan Dian Pelangi. Menurut Dian Pelangi semakin kesini hijab warna pastel mulai bergeser. Saat ini justru ia memprediksi akan banyak diramaikan dengan warna earth color. “Aku lihat konsumen aku di butik mulai senang dengan warna earth color seperti putih, warna kaki nude, beige, cokelat, warna dusty pink, dusty blue, kuning mustard, lebih ke arah warna natural,” kata Dian Pelangi.

Ia juga sempat menampilkan busana hijab street style pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 yang menurutnya akan tren. Didominasi warna hitam dan ada sentuhan typografi.

Sementara dari segi bentuk semakin kesini hijab semakin sederhana. Seperti Voal segi empat masih menjadi favorit dan hijab panjang syar’i juga masih akan menjadi tren.

Kelima, Busana Loose rancangan Barli Asmara. Saat ini sudah banyak perempuan yang memakai busana yang longgar. Seperti yang dikatakan oleh Barli Asmara, busana loose yang berpinggang akan lebih cantik jika ada karet atau tali. “Bisa dilihat busana ultra suite yang pernah saya tampilkan di JFW 2019, kalau mau yang structure jangan powerful structure, lebih baik simple cuttingnya lurus modern. Bisa pilih dua sisi itu mau feminin atau modern,” kata Barli Asmara.

Pada JFW 2019, Barli Asmara sempat menampilkan busana gaun yang terinspirasi dari perempuan Paris dengan sentuhan polkadot, stripes, plaids dan floral dipadukan dengan siluet anggun  seperti chiffon, lace, knits, dan leather. Mengikuti mode zaman dulu dengan model lengan menggembung bermotif floral.

Keenam, Irkaf dan Belt rancangan Rinaldy Yunardi. Soal aksesoris, rancangan Rinaldy Yunardi memang tak perlu diragukan. Aksesorinya sudah dipakai oleh aktris ternama hingga Hollywood.

Ia mengungkapkan, tahun 2018 ia pernah menciptakan irkaf yang akhirnya menjadi tren dan dipakai di Met Gala. Kemudian di tahun 2019 diprediksi irkaf masih tetap tren namun dalam bentuk yang lebih tipis.

Irkaf kecil yang terbuat dari metal logam. Sementara aksesori lainnya yang akan menjadi tren yaitu belt atau tali pinggang yang besar. “Tali pinggang besar untuk memberi kesan tekstur tubuh terlihat lebih kecil dipakai di atas perut,” kata Rinaldy Yunardi.

Ia juga mengatakan nantinya tali pinggang tersebut didesain lebih detail etnik dan modern. (JP)