Midji: Saya Yakin Layak

Sungai Jawi Sumber Air Baku PDAM?

RAPI. Inilah tampilan Sungai Jawi Pontianak. Foto diambil beberapa waktu lalu. DOK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan menjadikan parit Sungai Jawi sebagai sumber air baku PDAM. Apalagi berdasarkan penelitian bersama Oesen, perusahan air minum dari Belanda, disebutkan bahwa sungai Jawi layak bila dijadikan sumber air baku.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan hasil dari penelitian tersebut dinyatakan bisa dijadikan sumber air baku sebatas alternatif dikala air Sungai Kapuas terinterusi air laut saja. “Oasen melakukan penelitian terhadap Sungai Jawi sepanjang 6 kilometer terkait kelayakan sungai itu sebagai sumber air baku PDAM saat musim kemarau,” ujarnya Minggu (28/2) kemarin.

Dari penelitian berbagai aspek yang dilakukan Oasen, lanjut pria yang akrab disapa Midji, Sungai Jawi bisa menjadi sumber air baku dengan kemampuan produksi sebanyak 60 hingga 100 liter per detik. Jumlah itu mampu menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat untuk beberapa hari. “Saya yakin Sungai Jawi itu layak sebagai alternatif air baku PDAM di saat kemarau,” katanya.

Menurut Midji penelitian ini baru awal dan akan dilanjutkan Oasen untuk membantu Pemkot. Sebab, penelitian baru sepanjang 6 kilometer, sedangkan Sungai Jawi hingga ke Sungai Kakap panjangnya sekitar 20 kilometer. Bila dilakukan normalisasi, dibuat pintu air disejumlah empat titik dan limbah yang berasal dari rumah tangga dikurangi, maka dirinya yakin PDAM sangat layak untuk mengolah air Sungai Jawi sebagai air baku pada musim kemarau.

“Kita akan sampaikan ke Kementerian PU. Saya berharap, mudah-mudahan Bapak Gubernur Kalbar bisa mengusulkan sebuah waduk air dari sejumlah waduk yang diprogramkan pemerintah pusat,” tuturnya.

Oasen, sambung Midji sebenarnya sudah beberapa kali melakukan penelitian di Kota Pontianak. Di negara Belanda pun kondisinya sama dengan Kota Pontianak, sebagian besar wilayahnya lahan gambut. “Wilayah gambut tidak layak dibangun waduk sebab menelan biaya yang tidak sedikit. Dari penelitian itu, wilayah yang layak dibangun waduk di daerah Punggur karena memiliki struktur tanah liat,” jelas Midji.

Wali Kota Pontianak dua periode ini menuturkan, semestinya ruang terbuka hijau dibangun waduk terutama di lokasi batas kota. Terlebih, jarak Kabupaten Kubu Raya hanya 4 kilometer dari Kota Pontianak. Sedangkan saat ini, sumber air baku PDAM Kota Pontianak masih mengandalkan air dari Penepat yang jaraknya sekitar 25 kilometer.“Ada suatu sungai di Punggur, saya pernah telusuri sungai itu aksesnya ke Sungai Jawi dan airnya bagus, nanti akan kita kaji,” ungkap Midji.

Sementara itu, Jeroen Schmaal, Director Customers and Overseas Oasen, mengatakan, kerja sama pihaknya dengan Pemkot Pontianak merupakan tindak lanjut dari pengambilan sampel oleh timnya beberapa waktu lalu. Sampel tersebut telah diteliti selama empat bulan oleh Sverre dan Michael dari Wageningen University yang benar-bena ahli dalam bidang ini. “Tetapi memerlukan upaya yang besar untuk mewujudkan itu, langkah yang harus dilakukan adalah penggalian dan menempatkan bendungan di sungai, sangat memungkinkan untuk melakukan ini,” tuturnya.

Menjadikan Sungai Jawi sebagai sumber air baku PDAM, lanjutnya, membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun dalam pembangunannya, termasuk penelitian kualitatif, kuantitatif, penggalian, tender dan lain sebagainya. “Kita sudah menghabiskan 10 tahun untuk melakukan pembicaraan dengan Kota Pontianak tentang  pengelolaan air dan kita sudah menggodok pembangunan waduk ini selama kurang lebih enam tahun,” demikian Jeroen.

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi