Merawat Adat Membina Budaya

Festival Keraton Matan Tanjungpura Ke-4

Tradisi tepung tawar adat melayu saat penyambutan tamu dalam Festival Keraton Matan- Humas Alwi Adi.

eQuator – Ketapang-RK. Festival Keraton Matan Tanjungpura yang ke 4 tahun 2015 berlangsung selama 10 hari kegiatan yang diisi dengan perlombaan produk kebudayaan, seperti pantun, tarian, lomba sampan sampai diskusi. Ini merupakan upaya pelestarian budaya dalam menjaga kearifan lokal di Negeri Matan Tanjungpura.
Festival Keraton kali ini yang berlangsung dari tanggal 14 sampai  23 Desember 2015, mengusung tema “Merawat Adat Membina Budaya” dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Ketapang Kartius dengan peletupan meriam pusaka “Kariate Padam Pelite” yang disusul oleh Ketua DPRD Budi Matheus dan Kapolres Ketapang AKBP Hady Poerwanto.S.Ik. di pelataran Keraton Matan Tanjungpura kelurahan Mulia Kerta Ketapang.
Pewaris kerajaan Matan Tanjungpura Gusti Kamboja mengatakan festival Keraton Matan yang dilaksanakan lebih dari sepekan tersebut dalam upaya Pengurus Ikramat merawat adat membina budaya, yang mana hal tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) diantaranya pelestarian kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di daerah khususnya Kabupaten Ketapang.
“Festival ini dilaksanakan perlombaan produk kebudayaan seperti syair, pantun, tarian dan kegiatan diskusi,” terang Kamboja, Senin (14/12).
Kepada Bupati, Gusti Kamboja melaporkan, bahwa sebelumnya pengurus Ikaramat menghadiri pertemuan Keraton se Indonesia di undang oleh Menteri Parawisata dan Kebudayaan untuk melakukan dialog kebudayaan.
“Dalam pertemuan tersebut meluruskan sistem pewaris kultural holistic Indonesia yang masih kekal dan terancam punah,” kata Kamboja.
Dia menjelaskan, Keraton Matan yang sudah berusia 200 tahun lebih mengalami dua kali pemugaran, namun tetap menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dan satuan masyarakat adat yang ada di kabupaten Ketapang.
“Beberapa produk kebudayaan seperti bahasa daerah ada yang masih terpelihara dan ada yang terancam punah,” ungkapnya,
Untuk itu, dia selaku pengurus Ikramat mengajak pemerhati budaya bersama Pemerintah dan lembaga-lembaga adat lainnya saling membantu untuk melestarikan produk kebudayaan yang ada di daerah sebagai identitas dan jati diri sebuah bangsa.
Sementara Pj Bupati Ketapang Kartius atas nama Pemkab Ketapang memberikan spresiasi kepada Panitia festival dan Kepada Pengurus Ikatan Kerajaan Matan Tanjungpura Kabupaten Ketapang dalam upaya melestarikan warisan budaya dan
menjalin persahabatan dengan menumbuh kembangkan minat budaya, melestarikan warisan budaya dan menjalin persahabatan dengan meingkatkan kegiatan pariwisata.
“Sejarah merupakan bukti perjalanan masa lalu yang harus selalu kita ingat
dan pelajari untuk diambil hikmahnya,” kata Kartius.
Menurutnya,kita hidup dijaman modren hasil perjuangan pendahlu kita yang rela berkorban untuk mempertahankan kelangsung hidup berbangsa dan bernegara. “Bahwa masyarakat kita kaya akan sejarah budaya dan peradaban sebagai bentuk perjuangan masa lalu,” papar Kartius.
Menurut Kartius terselenggaranya festival Keraton Matan Tanjung Pura ini akan menjadi media pertemuan budaya dapat membangkitkan pemahaman kearifan lokal sebagai pedoman  hidup berbangsa dan bernegara dalam NKRI.(Jay-Humas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.