Menyulap Motor Tunggangan Jadi Motor Custom

BENGKEL MOTOR CUSTOM. Bengkel sederhana khusus modifikasi motor custom di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya ini sudah melahirkan puluhan motor custom sejak tiga tahun silam, Senin (5/9)-Ocsya Ade CP

eQuator.co.id – Kini sepeda motor tidak melulu sebagai kendaraan sehari-hari. Munculnya beragam model dan jenis yang kian variatif mendorong pengguna sepeda motor memodifikasi tunggangan sebagai bentuk personalisasi.

Banyaknya permintaan modifikasi sepeda motor membuat bengkel-bengkel yang melayani kebutuhan tersebut semakin menjamur. Bahkan, bengkel modifikasi sudah menyebar hampir di seluruh Indonesia. Di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar saja terdapat salah satu bengkel modifikasi sepeda motor.

Bangunan dan peralatannya tidak melulu harus mewah dan canggih. Asal ada alat potong, las dan kompresor, seseorang pemilik atau pehobi motor custom bisa berkreasi.

Bengkel ini, sedianya sudah melahirkan puluhan modifikasi motor, sejak tiga tahun silam. Tidak perlu motor baru dan bahan serba baru, yang penting ada bahan yang cocok dan sesuai selera yang dianut, maka motor custom terlahir.

Modifikasi yang terlahir dari bengkel ini di antaranya jenis Chopper. Adalah model motor yang mempunyai ciri menonjol utama fork atau garpu depan yang sangat panjang.

Sehingga memerlukan rangka yang didesai khusus sesuai panjang fork dan kemiringannya. Lingkar ban depan cenderung lebih besar dibanding belakang. Untuk stangnya pun juga harus tinggi.

Kemudian jenis Bobber. Jenis ini lahir terlebih dahulu dibanding Chopper. Keduanya sama prinsipnya, yaitu memotong beberapa bagian, namun pada Bobber sasis tetap standar. Ciri utama Bobber pada bagian roda yaitu ban yang cenderung berprofil gendut untuk depan dan belakang.

Selain itu, jenis Japs Style, adalah aliran Aliran Jap’s Style yang bisa terlihat dari ubahan tangki bensin yang didesain lebih mengecil dan simpel, alas duduk atau jok yang dibuat lebih tipis dengan tipe single seater. Menggunakan stang semi hanger, lampu depan dan belakang mungil. Biasa disebut konsep klasik.

Di bagian keseluruhan bodi motor yang mengusung Jap’s Style akan terlihat rangka belakang yang terpangkas habis yang diiringi juga dengan penggunaan ban yang gendut dan lebar. Serta jarak antara ban depan dengan belakang dibuat lebih panjang dari rangka.

Untuk jenis Bratstyle, cenderung dengan ban yang besar dan tinggi. Serta warna yang cenderung flat dan gelap. Didukung dengan gaya klasik ala motor zaman Belanda.

Narasi dan fotografer: Ocsya Ade CP