Menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah, Waspadai Keberadaan Uang Palsu

Foto: AKBP Hady Poerwanto

eQuator.co.id – Ketapang-RK. Kapolres Ketapang, AKBP Hady Poerwanto berupaya mengantisipasi beredarnya uang palsu di Ketapang menjelang Idul Fitri mendatang. Lantaran pada tahun sebelumnya menjelang Lebaran, uang palsu pernah beredar di ‘Negeri Bertuah’.
Menurut Kapolres, pihaknya sudah melakukan pertemuan serta berkoordinasi dengan seluruh bank di Kabupaten Ketapang. “Pertemuan dipimpin oleh Ketua Yayasan Perkumpulan Bank di Ketapang. Yaitu Bank Kalbar dan Wakil Ketuanya adalah Bank BRI,” ujar Kapolres Ketapang, AKBP Hady Poerwanto, belum lama ini.
Menurutnya, hal-hal yang dibicarakan pada pertemuan itu pertama terkait permasalahan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya, sejak awal kepolisian dan perbankan berupaya mengantisipasi beredarnya uang palsu di Ketapang.
“Karena dahulu pernah terjadi pada satu bank di Ketapang. Ketika itu ada orang memasukkan uang palsu, tapi akhirnya pelaku tertangkap,” terangnya.
Pertemuan itu juga membahas antisipasi pembobolan ATM. Pasalnya, sebelumnya juga pernah terjadi pembobolan ATM di Kecamatan Air Upas. Menurutnya, hal itu terjadi karena bank yang bersangkutan belum ada koordinasi dengan Polres setempat.
“ATM perbankan yang dibobol di Air Upas itu dari Pangkalan Bun. Jadi kita sudah berkoordinasi dan rencananya pemasangan CCTV pada masing-masing bank dan ATM akan dimaksimalkan. Selama ini kita melihat bahwa CCTV yang dipasang hanya sekadar saja,” tuturnya.
Oleh karena itu, Polres Ketapang mengimbau, pihak perbankan untuk memasang CCTV di setiap bank sehingga bisa membantu mempermudah mengungkap permasalahan jika terjadi sesuatu dan lain hal.
Kapolres menambahkan, pada pertemuan itu juga membahas rencana kerjasama pemasangan tombol panik penghubung perbankan dan Polres Ketapang. Sehingga jika terjadi sesuatu kepolisian bisa cepat bertindak karena mengetahui dari tombol panik.

“Misalnya ada kejadian dan pihak perbankan cukup lama menghubungi kepolisian melalui telepon. Tapi dengan menggunakan tombol panik, kepolisian bisa mengetahuinya secara cepat sehingga bisa meluncurkan personil lebih cepat ke lokasi kejadian,” ulasnya.

Reporter: Jaidi Chandra

Redaktur: Andry Soe

Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!