Mencermati Upaya Penyelamatan Terumbu Karang di Wilayah Pesisir Kota Jayapura

Atasi Kerusakan, Marinir Buat Spot Budidaya Terumbu Karang

Empat orang anggota Marinir Batalyon Pertahanan Pangkalan X Jayapura saat membudidayakan terumbu karang di sekitar perairan Kayu Pulau dan Tanjung Suaja, Kota Jayapura, Kamis (17/3).

eQuator.co.id – Kota Jayapura yang merupakan kota pesisir di wilayah pantai utara Pulau Papua, memang memiliki potensi terumbu karang yang membentang di sejumlah titik. Ekositem terumbu karang yang merupakan habitat berkembang biaknya sejumlah ikan ini, kini terus terancam kelestariannya. Butuh kepedulian semua pihak untuk menjaganya, termasuk dari pasukan Marinir yang kini aktif menyelematkan terumbu karang.

Laporan: Deni Tonjau_Jayapura

Ekosistem terumbu karang memang memiliki banyak fungsi di daerah pesisir pantai. Selain sebagai habibat berkembang biaknya dan tumbuh kembangnya berbagai jenis ikan dan satwan lain, terumbu karang juga punya fungsi sebagai barier. Ya, dengan ekosistem terumbu karang yang baik, bisa menjadi salah atu penghalang atau peredam ombak yang menghantam kawasan pantai.

Bila ekosistem terumbu karang ini rusak, maka ancaman abrasi di pesisir pantai ini bisa terus terjadi dan mengancam pemukiman warga. Dimana dengan gelombang atau ombak besar yang langsung menghantam bibir pantai, lambat laut akan semakin mengikis karang di pantai, apalagi pantai yang tanpa ada pemecah ombak.

Rusaknya terumbu karang ini juga menyebabkan masyarakat nelayan kesulitan untuk mendapatkan ikan di sekitar pesisir. Mereka saat ini harus pergi ke laut lepas jika ingin mendapatkan hasil tangkapan ikan yang jumlah besar. Padahal dulunya, masyarakat nelayan tidak perlu jauh-jauh untuk menangkap ikan. Namun karena ulah sebagian oknum nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan bom ikan, menyebabkan ekosisten terumbu karang ini menjadi rusak, dan kini ikan pun sulit di dapat di sekitar pantai.

Tidak hanya akibat penangkapan ikan dengan bom ikan maupun racun, perilaku masyarakat di Kota Jayapura yang kurang sadar akan kebersihan dan kelestarian lingkungan, secara tidak langsung juga berdampak pada terhambatnya pertumbuhan karang di pesisir pantai Jayapura. Yah, terumbu karang yang merupakan koloni hewan ini memang bisa tumbuh kembang secara ideal dalam kondisi air yang jernih dan banyak mengandung mineral. Banyaknya pencemaran air laut, sampah, hingga sedimentasi lumpur, jelas bisa mematikan terumbu karang di pantai.

Kondisi terumbu karang yang memprihatinkan ini, nampaknya menjadi perhatian dari Marinir Batalyon Pertahanan Pangkalan X Jayapura. Dimana mereka berupaya terus menerus untuk menyelamatkan terumbu karang. Hal itu dikarenakan terumbu karang merupakan salah satu potensi sumber daya laut yang sangat penting di Indonesia. sehingga perlu dilestarikan dan tidak dirusak oleh oknum –oknum yang tidak bertanggungjawab

Komandan Batalyon Pertahanan Pangkalan X Letkol Mar Marthin Luther Ginting  mengungkapkan, sumber daya terumbu karang merupakan salah satu sumber pendapatan utama dan bagian dari hidup nelayan. Tidak hanya itu, menurutnya, terumbu karang juga mempunyai nilai estetika sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata yang dapat meningkatkan devisa negara. Secara fisik karang melindungi pantai dari degradasi dan abrasi.

“Saat ini terumbu karang sudah tidak lagi menjadi penting bagi masyarakat. Bahkan para penangkap ikan saat ini banyak yang menggunakan bom, hingga merusak ekosistem laut, salah satunya terumbu karang,” ungkapnya usai mengkampanyekan penyelamatan terumbu karang di di Kayu Pulau dan Tanjung Suaja, Kota Jayapura, Kamis (17/3).

Kata Ginting, sejak bulan April 2015 lalu, Korps Marinir TNI AL telah mencanangkan agar Angkatan Laut di seluruh pangkalannyan melakukan pemberdayaan wilayah pertahanan laut dan mempercepat pembangunan masyarakat di wilayah pesisir laut, salah satunya dengan membudidayakan terumbu karang.

“Yonmarhanlan X Jayapura sebagai bagian dari Korps Marinir ikut ambil bagian untuk menyukseskan program tersebut. Saat ini kami memiliki dua spot budidaya terumbu karang. Saat ini adalah masa pemeliharaan,”katanya

Ditegaskan, pihaknya juga melibatkan seluruh elemen masyarakat yang berada di Jayapura, antara lain TNI, Polri, BUMN, Dinas terkait, mahasiswa, kelompok pecinta lingkungan dan club. Kegiatan ini akan terus dikampanyekan untuk menyelamatkan kehidupan pesisir yang merupakan tanggung jawab bersama, agar bisa diwariskan kepada  anak cucu sebagai generasi penerus, kampanye penyelamatan terumbu karang ini juga bertepatan dengan HUT Pasmar 1 yang ke-15, Yonmarhanlan X Jayapura yang juga akan melaksanakan acara Fun Bike di Kota Jayapura.

“Dalam Fun Bike atau Dirgahayu Pasmar I ke 15, tentunya kami akan melakukan kampanye “Selamatkan Kehidupan Pesisi, Selamatkan Massa Depan Kita”. Diperkirakan ada 800 orang yang akan ikut dalam acara Fun Bike,” bebernya.(*/tri)