Mempawah Mangrove Park, Destinasi Wisata Konservasi

BANTUAN. Kepala BI Perwakilan Kalbar Dwi Suslamanto menyerahkan bantuan kepada pengelola Mempawah Mangrove Park, Selasa (23/8). Gusnadi-RK

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Bagi ada pecinta alam khususnya konservasi mangrove, kini telah hadir di Kabupaten Mempawah. Mempawah Mangrove Park (MMP) ini masih dalam tahap pengembangan. Selasa (23/8), Bank Indonesia Perwakilan Kalbar mengunjungi kawasan tersebut serta memberikan bantuan.

“Mungkin banyak pihak yang bertanya-tanya mengapa BI malah ikut ambil bagian dalam pengembangan kawasan mangrove. Hal ini dilakukan karena kita konsen dalam mengawal ekonomi yang berkeseimbangan dan berkualitas, salah satunya dengan pengembangan kawasan wisata mangrove yang kita yakini bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar,” terang Dwi Suslamanto Kepala BI Perwakilan Kalbar.
BI sebenarnya sudah terlibat cukup lama dalam pengembangan kawasan mangrove di kawasan wisata itu. Beberapa tahun terakhir BI memberikan bantuan bibit mangrove untuk penataan kawasan tersebut. “Tahun ini, melalui program CSR kita mencoba mengemas lokasi pengembangan mangrove menjadi lokasi wisata dan diharapkan dapat diolah dengan baik, sehingga bisa membangkitkan perekonomian masyarakat,” kata Dwi.
Sementara itu, Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlan menyatakan saat ini pihaknya berkomitmen untuk terus menata daerahnya menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Kalbar menjadi kawasan industri yang lebih baik dari sebelumnya. “Mempawah sebenarnya memiliki banyak potensi wisata, Salah satunya adalah ‘Mempawah Mangrove Park’ yang kita resmikan hari ini,” paparnya.
Beberapa destinasi wisata di Mempayah sudah dikenal masyarakat luas bahkan kerap dikunjungi. Hanya saja perlu pembenahan.  “Salah satunya adalah pembangunan tangga 1000 yang akan dibangun di dekat pintu gerbang masuk Mempawah. Selain itu, kita juga akan melakukan penataan kembali beberapa kawasan wisata yang sudah ada seperti wisata religi makam Opu Daeng Manambon, Ancol Mempawah, serta beberapa lokasi wisata lainnya,” paparnya.
Dalam mewujudkan semua yang telah diprogramkan disadari Gusti Ramlan, pihaknya tidak bisa mengandalkan APBD kabupten saja. Perlu kepedulian masyarakat, salah satunya ditunjukan BI Kalbar ini.  “Untuk mewujudkan hal itu, kita tentu tidak bisa sendiri. Perlu kerja sama dari semua lapisan masyarakat dan stakeholder pemerintahan lainnya,” pungkasnya.
“Dengan keterlibatan BI tentu menjadi pemecut semangat bagi kita untuk menjadikan MMP ini sebagai salah satu tujuan wisata baru. Makanya kita berterima kasih kepada BI yang telah berpartisipasi dalam mewujudkannya,” timpal Gusti Ramlan.
Untuk mendukung keberadaan MMP, dia mengaku meminta Dinas PU Mempawah untuk menata kawasan masuk dan area parkir menuju lokasi wisata ini. Kemudian Dinas Pariwista diminta bisa mengemasnya menjadi lebih menarik. “Dengan Bappeda saya harap bisa membuat perencanaan yang lebih baik ke depan dalam penataannya,” katanya.
Pembangunan MMP yang digagas oleh Mempawah Mangrove Conservation (MMC) itu sudah dilakukan sejak akhir April lalu. Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), MMC berhasil menggarap lahan di pinggir Pantai Desa Pasir untuk disulap menjadi wisata alam berbasis hutan mangrove. Para pengunjung pun dapat menikmati sejumlah fasilitas yang telah dibangun. Seperti rumah mangrove yang menyediakan beragam informasi seputar mangrove, “track” sepanjang 300 meter, toilet, tempat permainan anak dan delapan unit kano yang dapat digunakan pengunjung menyusuri pinggiran pantai hutan mangrove.
MMP yang mengusung tema wisata alam berbasis hutan mangrove itu tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam dan kesegaran udara di tengah rimbunan hutan mangrove saja. Lebih dari itu, pengunjung dapat mengakses informasi seputar tanaman mangrove.

Termasuk upaya konservasi tanaman mangrove yang telah dilakukan MMC sejak beberapa tahun silam. “Track” yang dibuat dari kayu dan bambu menjadi sarana bagi pengunjung untuk menyusuri kawasan hutan mangrove. Bahkan, pada bagian ujung pantai telah dibangun “steigher” mini untuk para pengunjung menikmati keindahan Pulau Penibung dan “sunset” di sore hari. (agn)