eQuator.co.id – Sanggau-RK. Bupati Sanggau, Poulus Hadi, bicara blak-blakan. Di hadapan masyarakat Desa Meranggau, Kecamatan Meliau, orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu mengakui pembagunan yang ada saat ini belum maksimal.
Terlebih ia bersama wakilnya, Yohanes Ontot, belum lima tahun menjabat sebagai Kepala Daerah. Tapi ia mengaku tetap berusaha menjadikan Kabupaten Sanggau lebih baik walaupun dengan anggaran yang sangat terbatas.
“Membangun Sanggau tidak cukup hanya lima tahun. Saya tahu di sini belum ada listrik. Perlu masyarakat ketahui pemasangan listrik tidak segampang mengusulkan. Jika di kampung ini ada potensi PLTMH, tolong jaga sumber air. Karena kalau harus nunggu PLN tidak entah kapan listrik bisa sampai di sini. Sejak Tahun 2012 listrik sepenuhnya wewenang PLN, bukan wewenang kepala daerah lagi,” kata pria yang juga menjabat Wakil Presiden Masyarakat Adat Nasional wilayah Kalbar pada penutupan Musyawarah Adat Sub Suku 1 Desa Meranggau, Kecamatan Meliau, Minggu sore (30/7).
Pria yang akrab disapa PH ini juga mengatakan bahwa jalan Tayok menuju Meranggau yang berlubang dan becek memang harus dibenahi maksimal. Minimal tidak becek dan berlumpur ketika hujan. Walau pun baru dimulai pengerjaannya, setidaknya jalan tersebut tidak hanya digreder ketika kepala daerah datang berkunjung.
“Jalan Tayok sampai Meranggau itu adalah tanggung jawab pemerintah daerah. Pak Wakil Bupati yang memperjuangkannya. Jadi tidak ada yang boleh ngaku-ngaku berkualitas untuk jalan itu,” tegasnya.
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengimbau kepada Seluruh orang Dayak khususnya orang Dayak Kabupaten Sanggau agar meningkatkan kualitas lewat dunia pendidikan untuk membangun diri supaya tidak menjadi beban negara.
Anak-anak harus sekolah. Percuma banyak uang, banyak harta tapi anak tidak bersekolah. Ia menambahkan, orang desa harus pintar dan hebat untuk membangun Sanggau menjadi lebih baik.
“Sampai saat ini orang di luar masih ada yang menganggap orang Dayak adalah suku yang tertinggal. Di satu sisi ada benarnya, tapi di sisi lain banyak juga orang-orang Dayak yang sukses. Kita harus bisa buktikan bahwa kita bukan suku yang tertinggal, yang tidak mampu membangun dirinya, menjadi beban negara. Dan itu harus diakui dunia Internasional di antaranya PBB (Perserikatan Bangsa- Bangsa). Maka dari itu, jangan sampai anak-anak tidak sekolah,” ungkapnya.
Paolus Hadi juga menyampaikan, kedepannyaan akan menjadi Ibu Kota Kecamatan yang merupakan pemekaran dari kecamatan Meliau. Ia pun mengingatkan agar masyarkat Kunyil dan Pampang Dua tetap kompak untuk bersama-sama membangun calon Kecamatan baru tersebut.
Laporan: Kiram Akbar