“Masyarakat Datang Ngantar Duit, Jangan Pasang Muka Cemberut”

Kantor Dispenda Ketapang Diresmikan

Pj Bupati Kartius didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Yuliana Kartius menandatangni prasati peresmian gedung baru Dispenda Ketapang yang terletak di Jalan Brigjend Katamso Ketapang- Jaidi Chandra

eQuator – Ketapang-RK.Penjabat Bupati Ketapang Kartius menandatangani prasasti peresmian gedung baru Dinas Pendapatan Daerah Ketapang yang terletak di Jalan Brigjend Katamso Kelurahan Sukaharja Ketapang Selasa (29/12).

Usai penandatanganan, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Yuliana Kartius beserta Sekda, M Mansyur, Kartius melihat-lihat ruangan gedung yang mengelola Pajak Daerah tersebut dan mendapat penjelasan Kadispenda Ketapang, Marwan Noor.

Kartius berharap, kepada Dispenda Ketapang beserta jajarannya yang telah memiliki gedung baru yang cukup megah, agar gedung baru tersebut menjadi motivasi para pegawainya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan membayar pajak.

“Pegawai harus semangat baru, hati yang baru, pelayanan harus yang ramah-ramah, karena masyarakat datang mengantar duit. Jangan pasang penjaga yang muka cemberut, kerja ndak ikhlas,” kata Kartius.

Dia mencontohkan kondisi kantor yang tidak megah tetapi dengan penataan yang rapi dan baik sehingga menimbulkan kesan yang luar biasa.

” Saya penah berkunjung ke Newzeland, disana kantor perpustakaan saja penataannya yang baik, sehingga menimbulkan kesan bagi pengunjung ” ujar Kartius.

Kartius berharap, kedepannya dalam penataan dan pembangunan  agar direncanakan dengan matang dan penyelesaian pembangunan tidak terlalu lama, sehingga kondisinya tidak berlarut-larut dan banyak menimbulkan masalah.

“Yang mengelola kita, yang melaksanakan kita dan itu merupakan kebutuhan kita, kenapa pembangunan harus jadi memakan waktu bertahun-tahun, ” ungkap Kartius.

Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan dalam pembangunan kurang fokus dan terbagi-bagi dengan yang lain sehingga untuk penyelesaian cukup lama dan hasilnya yang kurang maksimal.

“Kerugian bangunan lama jadi kita kerja kurang konsenterasi, pondasi yang lama dibiarkan kena hujan dan panas bisa bergeser, dan pemeriksa bisa masuk  kenapa bangunan tidak selesai-selesai,” paparnya.

Hal ini sering terjadi bukan saja di Pemkab tetapi juga sering terjadi di tingkat provinsi.

“Saya ngomong ini karena pengalaman saya, bingung juga diprovinsi juga begitu, ” sindir Kartius.

Kartius mencontohkan, pembangunan jalan ke Kecamatan Hulu Sungai yang dianggarkan mencapai sebesar Rp. 25 milyar dengan harapan hasil yang akan dicapai maksimal, karena kwalitas dan standar jalan yang memadai hingga dapat bertahan cukup lama.(Jay)