eQuator.co.id – PONTIANAK. Fenomena gerhana matahari cincin, ribuan jemaah memadati masjid Raya Mudjahidin Pontianak, Kamis (26/12/2019) siang. Mereka antusias mengikuti salat gerhana atau salat khusuf yang dimulai pukul 12.25 Wib.
Ketua Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat, Thamrin Usman, mengatakan, salat sunnah gerhana merupakan bentuk wujud syukur kepada Allah SWT.
“Makna (Salat gerhana) kita mensyukuri, bahwa kita berkesempatan berada dalam fenomena ini. Wujudnya kita salat. Kita mempelajari dan melihat kembali kebesaran Allah, itu maknanya,” ungkapnya.
Akan tetapi, kata dia, hukum menunaikan salat gerhana tidak wajib. Thamrin pun bersyukur, antusias masyarakat melaksanakan salat khusuf cukup tinggi di Masjid Raya Mudjahidin.
“Alhamdulilah, kalau kita lihat di jemaah laki-laki lebih dari 1000 orang. Belum lagi ditambah jemaah perempuan,” jelasnya.
“Mudah-mudahan ini bertanda semakin tebalnya iman kita semua. Yakinlah,kalau kita semua melaksnakan ibadah dan anjuran-anjuran dari Allah, saya yakin Rahmatan Lil Alamin itu, akan dirasakan semua mahluk yang ada dibumi ini,” sambung Thamrin.
Menurut dia, fenomena gerhana cincin ini akan berulang untuk ukuran yang ratus tahun. Fenomena ini menjadi pelajaran untuk manusia yang berfikir.
“Manusia yang berpikir, fenomena hari ini adalah fenomena alam, untuk kita mentadaburi ciptaan Allah dan kekuasaan Allah,” pungkasnya. (and)