eQuator.co.id – Artis Marsha Timoty nekat memenggal kepala perampok yang berniat menjarah rumahnya. Aksi ekstrem itu diperankan Marsha di film terbarunya berjudul Marlina The Murderer in Four Acts.
Di film garapan sutradara Mouly Sury, istri dari Vino G Bastian itu menunjukkan keberaniannya menenteng kepala. Marsha berperan sebagai janda bernama Marlina yang bermukim di Pulau Sumba. “Saya menerima film ini bukan karena pemotongan kepala loh, tapi ceritanya yang bikin saya pingin banget main film ini,” ujar Marsha.
Sepanjang perjalanan karirnya di dunia peran, artis kelahiran Jakarta, 8 Januari 1979 memang tak pernah memainkan film dengan karakter ekstrem. Karenanya saat mendapat tawaran tersebut, ibu dari Jizzy Pearl Bastian ini tidak berpikir dua kali saat mendapat tawaran bermain di film bergenre drama thriller movie itu. “Saya belum pernah memainkan karakter seperti ini,” ujar artis yang mulai dikenal publik lewat debutnya dalam film Ekspedisi Madewa bersama Tora Sudiro itu.
Tidak hanya menyuguhkan sisi keberanian, artis yang juga dikenal sebagai bintang iklan dan pemain sinetron ini bermain sebagai perempuan yang rapuh. Namun memiliki semangat layaknya pria. “Disini saya harus menyuguhkan kekuatan, kerapuhan, dan semangat,” papar artis yang pernah bermain dalam film Modus Anomaly itu.
Marsha mengaku mendapat tawaran film Marlina The Murderer in Four Acts tahun lalu. Kedekatannya dengan sutradara membuat dirinya tidak harus melewati proses casting. “Senang sekali karena saya sudah lama menanti kerjasama dengan Mouly,” akunya.
Setelah beberapa kali pertemuan dan membahas karakter Marlina, Pemeran Utama Wanita Terbaik versi Indonesian Movie Award (IMA) 2015 akhirnya setuju. Ia pun terpilih sebagai tokoh utama. “Konsep cerita luar biasa dan lain daripada yang lain,” ucapnya.
Rencananya, film yang mengambil lokasi syuting di Pulau Sumba dilakukan di bulan Agustus. Dengan rentan waktu yang panjang, Marsha mengaku telah mendalami karakter Marlina sejak setahun lalu, termasuk mengenal karakter perempuan Sumba pada umumnya. “Persiapan sudah dari tahun lalu bagaimana mengenal perempuan Sumba, dan rencana kami akan kesana dan sekarang sudah masuk workshop,” terangnya.
Lewat film tersebut, Marsyha pun seakan ingin menginpirasi kaum hawa untuk tegar dan kuat untuk menghadapi segala resiko yang bakal dihadapinnya. Termasuk ancaman pembunuhan yang bisa saja mengancam dirinya. “Marlina tinggal sendirian di Sumba, rumah itu jauh, pas didatangi perampok, dia mikir gimana untuk bisa survive,” pungkasnya. (idp)