Mantan Bupati Ketapang Serahkan Lima Tupai dan Satu Burung Beo

ilustrasi. net

eQuator – Ketapang-RK. Mantan Bupati Ketapang, Henrikus menyerahkan lima ekor Tupai dan satu ekor burung Beo kepada Dinas Kehutanan Ketapang untuk dilakukan pelepasliaran
di Hutan Kota Ketapang, Kamis (19/11).
Henrikus mengaku enam ekor satwa ini telah dipeliharanya dengan baik di kediamanya. Namun untuk mendukung upaya pelestarian dan peningkatan keanekaragaman jenis satwa yang ada di dalam kawasan Hutan Kota Teluk Akar Begantung, di serahkan ke Dinas Kehutanan Ketapang untk dilepasliarkan di kawasan Hutan Kota Ketapang.
“Ini saya lakukan dengan sukarela, salah satu bentuk kepedulian saya untuk pelestarian satwa di Ketapang,” kata Henrikus, Jumat (20/11) di kediamanya.
Henrikus yang juga Ketua Dewan Adat Dayak ( DAD) Ketapang ini menuturkan, pelepasliaran satwa merupakan salah satu program pemerintah yang patut di dukung semua kalangan baik Pemerintah maupun masyarakat. “Tujuanya agar satwa-satwa ini lestari sekaligus sebagai upaya peningkatan aneka ragam jenis-jenis satwa,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, saat menjabat Bupati Ketapang, sangat mendukung program pelepasliaran satwa salah satu contohnya adalah rumah singah bagi orangutan sebagai Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan (PPKO)  yang ada di Desa Sungai Awan Kiri Kecamatan Muara Pawan hasil kerja sama Pemkab Ketapang, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Kalbar.
Sementara Kepala Uni Pelaksana Hutan Kota Dinas Kehutanan Ketapang Bambang Rubminto S. HUT menjelaskan, adapun jenis species satwa yang diserahkanya secara langsung kepada peugas Dinas Kehutanan Ketapang dilaksanakan didalam kawasan di Hutan Kota Ketapang tersebut yakni 3 ekor species satwa Tupai Besar ( Tupaina Splendiidula) dan 2 ekor Tupai Hitam (Ratufa Bicolor) serta satu ekor Burung Tiung atau Beo (Gracula Religiosa Robusta).
“Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas ketersedian Bapak Drs Henrikus M.Si dalam upaya pelestarian dan peningkatan keanekaragaman jenis satwa yang ada di kawasan Hutan Kota Teluk Akar Begantung,” ucap Bambang.
Ia menuturkan, pada Kamis (19/11) bertempat di Kawasan Hutan Kota telah dilakukan pelepasliran kembali (release) tiga species satwa yang terdiri atas tiga ekor Tupai Besar, dua ekor Tupai Hitam dan satu ekor Burung Tiung atau Beo. “Ke enam satwa ini dalam kondisi baik,” jelasnya.
Adapun tiga  tupai besar terdiri dari seekor jantan dan dua betina dan dua ekor tupai hitam berjenis kelamin jantan dan betina. Sedangkan burun g Beo berjenis kelamin Jantan.
“Satwa-satwa yang dilepasliarkan merupakan hasil penyerahan dari pak Henrikus dalam keadaan hidup dan sehat,” katanya.
Ia menuturkan, pelepasliaran satwa dilakukan dalam upaya pelestarian dan peningkatan keanekaragaman jenis fauna yang ada di dalam kawasan Hutan Kota Ketapang.
“Kegiatan pelepasliaran satwa dilakukan ditiga lokasi di dalam Kawasan Hutan Kota Teluk Akar Beganung yakni di persimpangan anatara Pos Jaga 2 dengan jalur menuju danau pemancingan dan di sekitar Gazebo atau Pondok Medang sera diantara Pos Jaga 2 dengan Gazebo atau Pondok Rengas,” pungkasnya. (jay)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.