Mandi Peh Cun, A Siau Menghilang

SAMPAN KORBAN. Seorang bocah menunjukkan sampan yang digunakan Chui Sio Thiam biasa disapa A Siau dan A Sang sebelum menghilang di Sungai Mempawah, Kamis (9/6). ARI SANDY

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Niatnya ingin melaksanakan ritual mandi Peh Cun yang lebih dikenal di kalangan Tionghoa, warga Dusun Bemban, Mempawah Timur menghilang di Sungai Mempawah, Kamis (9/6) siang.

Korban bernama Chui Sio Thiam biasa disapa A Siau. Pria 42 tahun itu mandi bersama empat rekannya. Mereka ingin melaksanakan ritual mandi Peh Cun, tanggal 5 bulan 5 yang jatuh pada Kamis kemarin di Sungai Mempawah, Dusun Bemban, Desa Sejegi, Mempawah Timur.

Dari penuturan A Shui, salah seorang saksi, A Siau sedang menaiki sampan bersama A Sang, rekannya. Sesampainya di tengah Sungai Mempawah yang airnya cukup deras, sampan oleng dan terbalik.

“Saya bersama dua teman saya berenang. Namun A Siau dan A Sang menggunakan sampan. Saya melihat keduanya panik di tengah sungai. Dari mulai sampan oleng hingga tenggelam. Saya pun mencoba berenang untuk mengejar,” ungkap A Shui.

A Shui mengaku meneriaki A Siau dan A Sang agar berenang mengikuti arus yang deras tersebut pelan-pelan, hingga menepi sambil berpegangan pada sampan yang kondisinya sudah terbalik.

“Entah kenapa tiba-tiba sampannya berputar kena arus yang deras, hingga menukik ke sungai. Sehingga A Siau dan A Sang tenggelam bersama sampannya,” jelas A Shui.

Tak lama sampan dan kedua korban tenggelam, kata A Shui, tiba-tiba A Sang dan sampannya timbul. Namun kondisi A Sang sudah lemah. Sedangkan A Siau menghilang.

“Saya pun langsung berenang mengejar A Sang dan merangkulnya. Tenggelam timbul saya merangkul dia,” ujarnya.

A Shui berharap A Siau juga timbul. Namun hingga sore, A Siau tak juga ditemukan. A Shui dan rekannya melaporkan kejadian ini ke polisi.

Kapolsek Mempawah Timur, Ipda Jamaludin menjelaskan, ritual yang dilakukan para korban, termasuk A Siau, tanpa berkoordinasi dengan kepolisian. Lagi pula, lokasi ritual mandi Peh Cun seharusnya di Sungai Kucing atau di pinggiran Pasar Mempawah.

“Saya mendapat informasi dari saksi, berhubung salah satu kerabatnya memiliki keramba ikan. Jadi ritual tersebut dilakukan di sekitar keramba rekannya saja sambil memberi makan ikan,” ucap Jamaludin.

Polsek Mempawah Timur berkoordinasi dengan Polres Mempawah serta Tim SAR. Kemudian bersama-sama melakukan pencarian A Siau.

“Kita sudah berkoordinasi ke Polres dan Tim SAR untuk melakukan pencarian. Kita usahakan sampai korban ketemu,” tegas Jamaludin.

Kapolsek mengimbau masyarakat, ketika melakukan tradisi ataupun kegiatan agama seperti saat ini, agar memberitahu jajaran kepolisian. Agar kepolisian dapat mengantisipasi sedini mungkin kejadian yang tidak diinginkan. (sky)