eQuator – Ngabang-RK. Komunitas Landak Adventure Trail Club (Latric) Kabupaten Landak mengajak masyarakat di kabupaten tersebut untuk melestarikan kekayaan alam dan potensi wisata yang ada di sekitar lingkungannya.
Ajakan ini ditunjukan oleh komunitas Latric Landak dengan melakukan touring wisata dan penanaman 200 pohon di objek wisata air terjun Dait Desa Sekendal Kecamatan Air Besar, Sabtu (19/12) hingga Minggu (20/12) lalu.
Ketua Latric Landak, Yohanes mengatakan, digelarnya wisata adventure dan penanaman pohon tersebut bertujuan untuk mempromosikan kekayaan objek wisata yang ada di Landak.
“Sebab di Landak ini mempunyai potensi wisata yang luar biasa besar, tapi selama ini tidak pernah dilirik. Makanya kita punya inisiatif dengan membentuk komunitas Latric yang sudah berbadan hukum,” ujar Yohanes, Senin (28/12) di Ngabang.
Komunitas Latric juga membuat masyarakat menjadi antusias untuk merawat lingkungan sekitar, baik cagar alam maupun hutan lindung dan sekaligus pelestarian hutan.
“Sebab, tanpa dukungan masyarakat, pelestarian hutan tidak bisa terlaksana. Apalagi untuk di wilayah Landak timur, hutan yang selama ini kita bangga-banggakan sudah hampir punah dikarenakan banyaknya masuk perusahaan perkebunan kelapa sawit,” tuding Kepala Desa (Kades) Hilir Kantor Kecamatan Ngabang ini.
Ia mengaku, dengan hampir punahnya hutan tersebut, komunitas Latric Landak merasa prihatin akan alam yang ada di Landak timur. “Kalau ini tidak diantisipasi sedini mungkin, tentu akan menjadi gejolak sosial untuk ke depannya. Sebab, gejolak sosial ini ibaratkan bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak dengan masuknya perusahaan kelapa sawit tersebut,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk menangkal timbulnya gejolak sosial itu, komunitas Latric Landak juga ikut andil guna mempromosikan wisata dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat banyak. “Kita memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam hal pelestarian alam dan potensi wisata yang harus dijaga,” katanya.
Yohanes menegaskan, tujuan kegiatan yang dilakukan Latric Landak ini bersifat sosial dan tidak ada tujuan politik. Apalagi sesuai catatan Badan Pusat Statistk (BPS), Landak termiskin di Kalbar
“Kita jagan malu miskin, tapi apa tindakan yang kita buat untuk masyarakat kita. Makanya kita memberi motivasi kepada masyarakat supaya masyarakat bisa memanfaatkan kekayaan alam yang ada sehingga predikat miskin menghilang di Landak,” harapnya.
Untuk ke depan, selain melaksanakan touring wisata, Latric Landak juga akan menggelar kunjungan kerja antar desa se Landak. Dalam kunjungan kerja itupun akan dilakukan kegiatan bakti sosial.
“Untuk di Landak sendiri tercata 100 orang menjadi anggota Latric. Kitapun akan membentuk komunitas Latric di kecamatan se Landak. Kegiatan yang sudah kita lakukan inipun akan dilaksanakan setiap bulan dengan lokasi kegiatan yang berbeda,” tutupnya.(ius)