eQuator – Mempawah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mempawah gencar mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dibandingkan cuci tangan, asupan makanan, pemberian ASI kepada bayi serta bergerak setiap hari, menguras penampungan air agar jentik-jentik tidak ada, hanya larangan merokok yang sulit diterapkan terhadap masyarakat.
“Sosialisasi PHBS tidak hanya disampaikan kepada warga dewasa, namun pada semua usia. Termasuk anak-anak pada lingkungan sekolah dan keluarga,” ujar Kasi Promkes dan PSM Dinkes Mempawah, Utin Erni Savitri SKM MPH.
Dia mengatakan, bukan hal mudah mengubah perilaku hidup seseorang. Dari berbagai upaya yang telah dilaksanakan, masih membutuhkan proses lebih lama lagi untuk mensosialisasikan ke masyarakat. “Makanya kita tidak hanya sekadar melakukan penyampaian informasi lalu ditinggalkan begitu saja. Tapi masih ada rangkaian, dengan kita evaluasi bagi masyarakat atau desa yang bisa menerapkan PHBS,” ujarnya, baru-baru ini.
Menurut Utin Erni, Kabupaten Mempawah memiliki jangkauan daerah cukup luas. Terdiri dari 9 kecamatan dan sekitar 60 desa. Kesadaran masyarakat menerapkan PHBS masih sangat rendah. “Yang paling susah memang untuk rokok. Karena mungkin ini sudah menjadi kebiasaan. Sulit sekali untuk tidak merokok, atau merokok di ruang khusus,” akunya.
Guna menumbuhkan kesadaran menerapkan PHBS, diantaranya melalui pelaksanaan lomba pada 12 desa se-Kabupaten Mempawah. Masing-masing desa dievaluasi dan dinilai. Hasilnya, Juara I diraih Desa Sungai Bakau Besar Darat. “Namun begitu, status juara itu sendiri masih belum sepenuhnya. Pelaksanaan PHBS yang terdiri dari 10 indikator belum dapat diterapkan semuanya. Masih banyak yang tidak bisa dilakukan sepenuhnya, seperti larangan merokok di dalam ruangan. Masih di atas 50 persen,” ujarnya.
Pihaknya masih harus bekerja keras melakukan upaya penyebaran informasi PHBS kepada seluruh masyarakat. Kemudian, akan digulirkan kepada seluruh desa se-Kabupaten Mempawah secara bergantian. “Program ini akan kita laksanakan terus-menerus kepada seluruh desa yang belum secara maksimal dilaksanakan, seperti Lomba PHBS,” katanya. (sky)