Kubu Raya Masih Kurang 1.000 Lebih ASN

ilustrasi.net

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menyebutkan Kabupaten Kubu Raya (KKR) masih kekurangan 10.000 Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Saat ini jumlah tenaga ASN kita 5 ribuan orang. Idealnya sekitar 6 ribuan orang lebih. Artinya masih ada kekurangan 1.000-an orang lebih yang dibutuhkan,” kata Kepala BKPSDM Kubu Raya, Kusyadi, kemarin.

Kekurangan ASN itu disebutkan Kusyadi dari semua formasi, mulai dari tenaga kesehatan, tenaga pendidikan maupun tenaga teknis di semua SKPD.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Kubu Raya untuk mengatasi kekurangan tenaga ASN tersebut. Diantaranya mengusulkan formasi CASN baru ke Kementerian dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Akan tetapi setiap tahunnya sulit terpenuhi. Sebab jumlah usulan yang kita ajukan tidak sepenuhnya terealisasi. Contoh untuk tahun 2018 yang baru lalu. Usulan kita lebih dari 300-an orang, tetapi terealisasi 100 orang lebih. Karena seleksi dan hasil tes yang cukup ketat sekarang ini,” terangnya.

Kondisi ini semakin berkurang adanya ASN yang pensiun setiap tahun. Meskipun ada penerimaan formasi baru. Namun tidak dapat menutup jumlah yang pensiun tadi.

Kusyadi menilai dengan kondisi tersebut diperkirakan kebutuhan ASN Kubu Raya baru bisa terpenuhi paling tidak 10 tahun ke depan.

“Kalau rata-rata satu tahun 150-an orang yang diterima maka paling tidak 10 tahun ke depan kekurangan itu dapat terpenuhi,” pungkasnya.

Apalagi, lanjut Kusyadi, setiap tahunya banyak ASN yang pensiun, seperti tahun 2018 lalu, sebanyak 167 Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kubu Raya memasuki masa pensiun. Mereka merupakan ASN dari berbagai golongan, pangkat dan eselon.

“Otomatis, setiap tahun ada yang pensiun, tentu kekurangan terus bertambah,” ucapnya.

Ia sebutkan adanya 167 ASN pensiun makaotomatis mengurangi jumlah pegawai di Kubu Raya. Namun hal itu dapat sedikit teratasi adanya 149 orang CASN yang baru dinyatakan lulus.

“Dikubu Raya ini, masih banyak kekurangan, terutama tenaga pendidik dan kesehatan. Mudah-mudahan tiap tahun ada penerimaan, sehingga kekurangan itu terpenuhi,”harapanya.

 

Reporter: Syamsul Arifin

Redaktur: Andry Soe