Korpri Ganti ASN, Seorang Pingsan

Wagub: Profesional, dan Anak Buahnya Pun Bercanda di “Belakangnya”

POTRET PELAYAN PUBLIK. Sebagian aparatur sipil Negara (ASN) memilih bicara dengan sesama ketimbang mendengar sambutan Wagub Christiandy Sanjaya yang menekankan disiplin pegawai negeri di Kalbar, di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Senin (30/11). ISFIANSYAH -RK

eQuator – Nama beken Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri) ke 44 berubah saat ulang tahunnya yang ke 44 diperingati dengan upacara di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Senin (30/11). Korpri resmi berganti baju menjadi Korps Aparatur Sipil Negara (ASN).

Di tengah upacara, seorang ASN jatuh pingsan dan sejumlah pegawai yang dulunya karib disebut PNS tampak santai, ngobrol, bercanda sampai tertawa, ketimbang mendengar kata sambutan Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya.

Bahkan, saat upacara tengah berlangsung, seorang ASN Pemprov Kalbar tiba-tiba jatuh pingsan, tegelepok (tergeletak) begitu saja di paving block berwarna merah. Untunglah petugas kesehatan siaga dan buru-buru menggotong pegawai perempuan itu untuk disadarkan lagi.

PINGSAN. Seorang PNS Pemprov Kalbar tengah upacara mendadak jatuh pingsan lantas ditandu petugas kesehatan. (30/11). I SFIANSYAH /R AKYAT K ALBAR
PINGSAN. Seorang
PNS Pemprov Kalbar
tengah upacara
mendadak jatuh
pingsan lantas ditandu
petugas kesehatan.
(30/11).
I SFIANSYAH /R AKYAT K ALBAR

Saat itu, Wagub Christiandy tengah bersemangat menyampaikan pidato yang menekankan lima amanat Presiden RI. “Lima amanat penekanan itu tentu tidak hanya profesionalisme dan peningkatan pelayanan, tapi gotong royong, dan lainnya, sebagai upaya meningkatkan daya saing kita,” tegas Presiden seperti disampaikan Christiandy.

Menurutnya, urusan birokrasi saat ini mendapatkan perhatian serius . Sehingga, berbagai permasalahan yang terjadi di tataran birokrasi tentunya harus dilakukan dengan berbagai penekanan terhadap regulasi pelayanan. “Semua kunci ada di pelayanan birokrasi. Saya sangat senang dan yakin Korpri (Korps ASN) punya semangat untuk melaksanakan amanat presiden,” katanya.

Masih dalam upacara, sepuluh pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar menerima Lencana Korpri Emas. Penerima lencana tersebut dinilai berhasil membina pegawainya sehingga menjadi aparatur pemerintah yang baik dan berdisiplin tinggi.

Penerima lencana antara lain Wagub sendiri, Staf Ahli Pemprov Yusri Zainuddin, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Ansfridus Andjioe, Kepala Dishubkominfo Anthony Sebastian Runtu, Kepala Disnakertrans M. Ridwan, Kepala Dinas Pendapatan Samuel, Kepala Biro Sosial Mahmudah, Kepala Biro Umum Moses Tabah, Kepala BPKAD Christianus Lumano, dan Direktur Bank Kalbar Samsir.

BINA PEGAWAI

Sekretaris Korps ASN Kalbar, Syarif Yusniarsyah, menjelaskan jumlah anggotanya se Kalbar sekitar 96 ribu orang. Untuk lingkungan Pemprov Kalbar sendiri sekitar 6.700 orang.

Lantas bagaimana dengan pembinaan disiplin pegawai yang belakangan melorot kalau ada upacara? Jawab Yusniarsyah, pembinaan pegawai dilakukan oleh Sekretariatnya bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalbar.

“BKD berkenaan dengan disiplin pegawai, kami melakukan pembinaan bagaimana sebagai ASN yang baik memiliki jiwa Korsa dan disiplin dalam pengabdian sebagai abdi negara dan masyarakat,” ungkapnya.

Menurut dia, dalam hal disiplin pegawai, hingga saat ini masih terdapat 12 pejabat eselon yang sebelumnya dicopot dari jabatannya dan dibina di Sekretariat Korps ASN. Dari jumlah tersebut ada satu orang yang akan dikembalikan ke jabatannya.
“Setiap tahun pasti dilakukan pembinaan. Jika dinilai baik dipromosikan untuk penempatan jabatan,” katanya.

Yusniarsyah menambahkan, perubahan Sekretariat Kopri menjadi Sekretariat Korps ASN sesuai UU ASN. Tugas dan fungsinya masih sama walaupun berubah nama.

Seiring dengan perubahan itu, nantinya akan ada Komisi ASN yang terkoneksi ke pusat. “Kami masih menunggu peraturan pemerintahnya,” tutup dia.

Laporan: Isfiansyah

Editor: Mohamad iQbaL

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.