Tak pernah mengenal lelah dalam menjalankan tugas, menjadi prinsip yang selalu dipegang Kompol Syarifah Salbiah, yang kini menjabat Kasat Lantas Polresta Pontianak. Dia tak hanya memerintah, tapi mampu menunjukkan loyalitas dan kedekatan dengan masyarakat, maupun jajaran polisi Polda Kalbar.
Andi Ridwansyah, Pontianak
eQuator.co.id – Tak mengenal waktu, Salbiah selalu siap sedia turun ke Jalan melaksanakan tugas pengaturan lalu lintas, guna mengurai kemacetan dan kepadatan lalu lintas yang bisa terjadi kapan saja. “Saya selalu menyampaikan untuk diri saya dan anggota, apapun yang kita lakukan itu nilainya ibadah, dan semuanya untuk masyarakat,” katanya kepada Rakyat Kalbar, baru baru ini.
Bagi perempuan kelahiran Pontianak, 20 April 1963, menjadi seorang polisi itu sesuatu yang unik. Sebab, menekankan pendekatan preventif atau pencegahan. “Di samping mengutamakan pendekatan humanis, tetapi dalam penegakan hukum tetap tegas, disitulah saya melihat, apabila ditekuni dengan betul, tugas polisi itu mulia, karena selalu menyampaikan kepada masyarakat apa yang dibolehkan dan yang dilarang,” paparnya.
Untuk itulah, sejak kecil dia terobsesi untuk menjadi seorang polisi wanita (Polwan). “Sehingga itu yang membuat saya terkesan pada polisi dan memiliki keinginan menjadi polisi dibanding profesi yang lain,” ungkap Salbiah.
Akan tetapi, untuk menggapai cita-citanya, dia berkali-kali merasakan kegagalan, ketika akan menempuh cita-cita menempuh ujian masuk polisi. “Saya bukan sekali gagal, saya tiga kali gagal masuk Bintara Polwan, namun saya tidak putus asa,” jelasnya.
Selain itu, untuk menggapai cita-cita, banyak rintangan yang harus dihadapi Salbiah. Salah satunya penolakan orangtua. Ayah dan Bunda ingin Salbiah menjadi guru, atau bekerja di bank. “Terus terang, dahulu orangtua tidak mau saya menjadi seorang polisi, karena orangtua saya bukan polisi, namun om saya adalah seorang polisi,” bebernya.
Dukungan datang dari abangnya. Yang pernah gagal ketika mendaftar Akademi Kepolisian (Akpol). “Kakak saya berpesan kepada saya, jika dia tidak bisa menjadi ABRI (sekarang TNI, red), adiknya harus bisa menjadi wanita ABRI, itu jugalah yang makin memotivasi,” terang Salbiah.
Setiap hari, sore sepulang sekolah, ia selalu digembleng abangnya. Mempersiapkan fisik menghadapi segala tes yang akan dilalui dalam tahapan seleksi Polwan. “Diajak lari sore sama kakak saya,” tukasnya.
Hingga akhirnya, berkat kerja keras dan usaha yang dilakukan ibu satu anak ini kala itu, hati kedua orangtuanya luluh. Yang awalnya tak setuju, kemudian justru memberikan restunya untuk Salbiah.
Perjuangan Salbiah memang tidak mudah. Jauh sebelum mencapai cita-citanya, ia selalu memegang prinsip bahwa untuk menjadi seseorang yang besar harus memiliki kemampuan individu yang baik. “Untuk itu sejak kecil saya juga sudah aktif, menjadi patroli keamanan sekolah yang dilatih oleh polisi, saya juga aktif di organisasi pramuka, karate, silat, voli,” jelasnya.
Nah, sejak tahun 1985, Salbiah aktif menjadi polisi. Dari bawah, kini ia menjabat Kasat Lantas Polresta Pontianak. Dengan pangkat Komisaris Polisi (Kompol).
Setelah cita-citanya tercapai, kini dia terus berupaya menepis cibiran miring masyarakat atas profesinya itu. “Polisi makin hari semakin terbuka, dan berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Meskipun belum sempurna, namun polisi terus berupaya memberikan yang terbaik,” tegas Salbiah.
Dibalik ketulusannya dalam mengabdi itu, sorotan dari berbagai pihak pun tertuju padanya. Dia mendapatkan perhatian besar dari banyak pihak dan kerap menerima penghargaan.
Anggota P:olri yang bertugas di Polda Kalbar ini, Selasa (11/6) mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono atas dedikasi dan semangatnya dalam membantu memberikan rasa aman dan berlalu lintas. Selain itu, Salbiah juga dinilai rutin berkoordinasi.
Tak berhenti disitu, Salbiah juga masuk dalam nominasi Polisi Teladan 2019. Sampai akhirnya, Rabu (12/6) bertempat di Hotel JS Luwansa Jakarta Selatan, Kompol Salbiah berhasil mendapatkan peringkat Harapan II Pemilihan Polisi Teladan tingkat Nasional 2019.
Piagam penghargaan tersebut dia terima langsung dari orang nomor satu dalam institusi kepolisian, yakni Jenderal Polisi, Muhammad Tito Karnavian.
Sebelum meraih peringkat Harapan II, ia terlebih dahulu masuk nominasi dari 40 peserta yang diseleksi dari 34 Polda, sudah ditentukan menjadi salah satu yang memenuhi syarat dan berhak menerima penghargaan Kapolri. Hal ini berdasarkan surat telegram Kapolri tanggal 29 Mei 2019.
Surat Telegram Kapolri Nomor 1416/V/Ren.2.3/2019 tentang Pemanggilan Anggota Polri yang Berhak Mendapat Penghargaan dari Kapolri. Sebanyak 6 anggota Polri dalam surat tersebut yang akan menerima penghargaan. Salah satunya, Kompol Syarifah Salbiah.
Saat menerima penghargaan, Salbiah turut didampingi Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Sri Handayani dan Karo Rena Polda Kalbar Kombes Pol Agus Sunardi. Penyerahan pengharagaan juga disertai dengan kegiatan Musrenbang Polri Tahun 2019.
Salbiah, mengaku bersyukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, sehingga bisa melaksanakan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendapatkan penghargaan. “Saya sampaikan terima kasih kepada ibu, suami, abang, kakak dan adik-adik serta keluarga besar saya yang sudah mendoakan dan mendukung saya dalam suka dan duka,” ungkapnya.
“Terima kasih kepada bapak Kapolda Kalbar berserta PJU, Kapolresta berserta PJU atas bimbingan, arahaan, dukungan dan perjuangan, sehingga dari Kalbar bisa lolos polisi teladan. Terima kasih kepada para Kabag, Kasat, Kapolsek, dinas instansi terkait, toda, toma, todat, tomas dan rekan rekan media. Insya Allah, ini menjadi motivasi dan akan saya tularkan kepada rekan rekan dan anggota,” tuturnya.
Dengan pencapaian Salbiah itu, menambah jumlah anggota kepolisian Polda Kalbar yang turut mengukir prestasi. Atas pencapaian Salbiah tersebut, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono turut mengucapkan selamat. “Saya secara pribadi dan mewakili Polda Kalbar beserta jajaran mengucapkan selamat atas terpilihnya Kompol Salbiah Kasat Lantas Polresta Pontianak dalam pemilihan Anggota Teladan Polri 2019 tingkat Nasional oleh Mabes Polri. Dedikasi yang dilaksanakan dengan sungguh sungguh dan ikhlas, maka reward pun akan menyertai,” ucap Kapolda Kalbar
Irjen Pol Didi Haryono juga menyampaikan, bahwa hal ini sebuah indikator keberhasilan program Polda Kalbar Berkibar, yaitu berkinerja dengan benar. “Saya harap ini menjadi motivasi untuk semua anggota Polda Kalbar hingga kejajaran, agar dapat melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dalam melayani masyarakat. Fokus saja bekerja, pimpinan nanti pandai saja menilai untuk memberikan reward” pungkasnya.
Editor: Yuni Kurniyanto