eQuator.co.id – Sintang-RK. Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang meninjau pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Sungai Durian, Jumat (11/11). Para anggota dewan menemukan keretakan di sejumlah bagian gedung. Padahal Puskesmas Sungai Durian baru saja selesai dibangun. Kontraktor pun diminta bertanggungjawab.
“Harus segera diperbaiki. Mesti ada evaluasi lagi terhadap pekerjaan,” kata ketua Komisi B DPRD Sintang, Harjono Bejang yang memimpin peninjauan.
Kepala Dinas Kesehatan Sintang Hary Sinto Linoh dan Kepala Puskesmas Sungai Durian, Kornelis Parang Kunci ikut mendampingi rombongan dewan.
Pertama, rombongan meninjau fasilitas bangunan di lantai dasar. Pada sisi bagian belakang bangunan dewan menemukan ada bagian gedung yang retak. Kemudian pemantauan dilanjutkan ke lantai atas. Anggota Komisi B juga mendapati ada bagian gedung sudah retak.
Mereka meminta keselamatan petugas kesehatan maupun masyarakat yang berobat mesti diutamakan. “Pada tempat yang retak supaya ruang petugas agar digeser. Hindari bagian gedung yang retak,” kata Bejang.
Menurut Bejang, jarak tiang penyangga bangunan Puskesmas juga dinilai terlalu jauh. Antar tiang jaraknya sampai enam meter. Padahal bangunan sangat besar. “Beban bangunan berat. Realitasnya ada yang kelihatan turun,” kata Bejang.
Pantauan di lapangan, kunjungan dewan ke Puskesmas Sungai Durian tidak sampai menggangu pelayanan kesehatan. Petugas Puskesmas tetap melayani masyarakat yang berobat. Begitu juga dengan pasien yang datang. Semua berjalan normal.
Sementara Puskesmas Sungai Durian yang didatangi dewan di jalan MT Haryono persis dibelakang SMA 2 Sintang merupakan bangunan baru. Gedung itu sebagai pengganti Puskesmas Sungai Durian, yang sebelumnya berada di depan bundaran tugu bambu runcing Sungai Durian.
Kepala Dinas Kesehatan Sintang Hary Sinto Linoh, saat dimintai konfirmasi terkait temuan hasil kunjungan dewan, mengatakan, kontraktor akan diminta memperbaiki. “Masih tanggungjawab kontraktor,” katanya seraya menyebut anggaran pembangunan Puskesmas Sungai Durian sekira Rp 5 miliar. (Adx)