Biasanya jika orang berselingkuh sebisa mungkin jangan sampai ketahuan pasangan dan anak-anak. Tapi terbalik bagi Sephia, 41. Warga Manukan, Surabaya ini malah kerap mengajak anak-anaknya saat menemui selingkuhannya untuk dijadikan kedok. Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Aksi tak terpuji Sephia itu akhirnya ketahuan sang suami, Donlesi, 47.
Bapak dua anak ini akhirnya tak kuat menghadapi tabiat Sephia yang sering melibatkan anak-anaknya untuk menutupi kedok perselingkuhannya dengan pria lain sebut Donwori yang ternyata masih brondong itu.
“Kalau soal dia suka jelalatan liat cowok brondong, saya sudah tahu dari dulu. Tapi saya sangat kaget sewaktu anak-anak wadul soal kelakuan ibunya di belakang saya,” ungkap pria yang berprofesi sebagai konsultan bisnis ini.
Ya, meski sudah berumur 41, Sephia masih terlihat segar. Tubuhnya masih sintal dengan kulit mulus. Maklum, karena dari kalangan berada, dia selalu menjalani perawatan tubuh rutin. Pantas saja hot mom ini masih digemari brondong.
Donlesi mengaku jika si bungsu yang paling kerap diajak Sephia sebagai kedok ketika meminta izin untuk menemui teman prianya. Ia sering mengajak anak bungsunya yang masih duduk di bangku SD kelas tiga itu karena dianggap paling polos dan paling bisa dirayu agar tidak membocorkan perselingkuhannya dengan pria lain.
Kadang, beberapa kali putranya yang sudah duduk di bangku SMA kelas XII juga diajak jika tidak ada kesibukan di luar sekolah. Kepada anak-anaknya, Sephia selalu mengaku jika lelaki yang ditemuinya adalah teman kerja.
“Dia bilang ke saya keluar menemui teman kerja. Ketika saya curiga kalau dia mau menemui selingkuhannya, dia selalu ngeles bawa anak-anak. Katanya, kalau saya nggak percaya disuruh tanya sama anak-anak,” ucap Donlesi.
Anaknya semula memang hanya mengangguk ketika ditanya oleh Donlesi. Namun akhirnya, kedok Sephia tersebut perlahan terbuka.
Putra sulungnya yang sering dimanfaatkan Sephia untuk menutupi perselingkuhan paling sering dipinjam ponselnya oleh Sephia setiap berkomunikasi dengan pacar simpanannya.
Dengan ponsel itu, Sephia suka gonta-ganti kartu. Yang sering dimanfaatkan adalah ponsel milik anak-anaknya. “Saat ibunya nggak ada, anak-anak lantas cerita kalau riwayat pesan di teleponnya setelah dipakai ibunya ada pesan sayang-sayangan, cinta-cintaan. Pas diprotes ke ibunya, malah disuruh jangan sampai bilang ke saya,” kata Donlesi.
Begitu juga dengan anaknya yang bungsu yang sering diajak keluar oleh Sephia untuk bertemu selingkuhannya. Putri bungsu itu mengaku kalau Sephia kerap menemui lelaki yang sama. Perginya pun ke tempat tempat yang sama sekali bukan untuk alasan pekerjaan. Seperti bioskop, restoran dan cafe.
“Kalau sudah begini kan nggak bener. Saya pinginnya cuma satu, anak-anak nggak sampai trauma,” kata Donlesi. Sebab sekarang, menurut Donlesi, anak-anaknya sudah banyak terjadi perubahan. Seperti sering terlihat murung dan marah-marah ke ibunya. Tapi sebaliknya kalau ditanya ada apa, justru diam tidak mau menjawab.
“Mereka trauma melihat perselingkuhan orang tuanya. Tentu tidak bisa dibayangkan bagaimana akhirnya. Maka itu, saya pilih untuk pisah saja. Daripada membiarkan anak-anak hidup di bawah asuhan ibunya yang nakal,” kata Donlesi saat mengurus persidangan cerai perdananya di Pengadilan Agama (PA) Surabaya Jalan Ketintang Madya kemarin. (Radar Surabaya/JPG)