Kenali Jati Diri Sebagai Anggota Paskibraka

TANDA PESERTA. Alessius Asbanda menyematkan tanda peserta calon anggota Paskibraka Landak 2018 di rumah RadaKng Aya Ngabang, Rabu (1/8). Antonius-RK
TANDA PESERTA. Alessius Asbanda menyematkan tanda peserta calon anggota Paskibraka Landak 2018 di rumah RadaKng Aya Ngabang, Rabu (1/8). Antonius-RK

eQuator.co.idNGABANG-RK. Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Landak secara resmi dibuka di rumah Radakng Aya Ngabang, Rabu (1/8). Pembukaan dilakukan Asisten Pemerintahan Alessius Asnanda yang mewakili Bupati Landak Karolin Margret Natasa.

Pembukaan ditandai dengan apel yang dihadiri Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Bernadus dan seluruh calon anggota Paskibraka Landak. Alessius menyampaikan, pembinaan dan pelatihan peserta calon Paskibraka ini sangat bermakna. Para peserta dengan iklas, berani bertanggungjawab untuk diukur oleh masyarakat tentang ketinggian martabatnya sebagai bangsa Indonesia dan warga negara Republik Indonesia.

” Tidak hanya itu tapi juga sesuai tindakan, perkataan, dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab yang penting adalah pengalaman harkat itu secara praktis melalui pembinaan dan pelatihan,” ujarnya.

Dia menekankan peserta dan instruktur agar terlaksananya Paskibraka yang terbaik dalam memperingati HUT RI ke 73 pada 17 Agustus 2018. “Pelatihan dan pembinaan calon Paskibraka ini harus lebih mengenal jati dirinya sebagai generasi penerus bangsa dan dituntut untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan Pancasila,” pintanya.

Alessius meminta supaya latihan dengan baik dan disiplin taat kepada peraturan yang sudah ditentukan pelatih. Peserta ini dilatih dan dibina, karena sudah mewakili masyarakat Landak.

“Jadi harus bangga, sebab mewakili masyarakat Landak. Maka nanti harus menampilkan yang terbaik. Dan harus siapkan fisik dan mental yang kuat,” pinta Alessius.

Menurut Alessius, sekarang masih calon peserta Paskibraka. Setelah itu menjadi paripurna Paskibraka. Maka harus bisa mengayomi masyarakat.

“Jangan menjadi provokator yang tidak baik di masyarakat. Dari sekian banyak yang diseleksi menjadi peserta Paskibraka, hanya 30 orang peserta yang dipilih menjadi perwakilan dari kabupaten Landak. Maka serius dan jadilah paskibraka yang terbaik,” paparnya.

Dia menegaskan, jangan sampai karena tidak serius pada pelaksanaan hari H nanti. Sedikit saja kesalahan pada pelaksanaannya, menjadi masalah dan bentuk kegagalan dalam latihan. “Maka harus benar-benar diperhatikan atau sangat serius,” tandas Alessius.

Ketua panitia, Salihin menyampaikan, tujuan dari pelatihan Paskibraka untuk mengembangkan potensi keteladanan, disiplin dan mental para pemuda.

” Sasaran yang diharapkan pemuda yang bermental kuat dan berakhlak mulia, sehat fisik dan rohani. Kemudian berpendidikan yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan,” ucapnya.

Dijelaskannya, peserta Paskibraka berjumlah 30 orang dari SLTA sederajat yang lulus seleksi dan memenuhi persyaratan atau kriteria yang sesuai dengan ketentuan.

Instruktur pembinaan dan pelatihan, instansi vertikal dan horizontal di Landak. Dari Polres Landak dua orang, Batalyon Artileri Medan 16/Komposit, tiga orang, Purna Paskibraka Indonesia kabupaten Landak empat orang, Komando Distrik Militer 1201/MPH satu orang, dan Koramil 11/Ngabang satu orang.

“Panitia pelaksana kegiatan pembinaan dan pelatihan Paskibraka daerah, adalah Bupati Landak dan staf Disporapar kabupaten Landak,” jelas Salihin.

Ia menambahkan, pelaksanaan pembinaan dan pelatihan dimulai 29 Juli 2018 sampai 18 Agustus 2018. Dari kegiatan pembinaan diharapkan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik didalam penaikan pengibaran Bendera Pusaka dan penurunan Bendera Pusaka dengan sukses di HUT RI ke-73 tahun 2018 ini,” tambah Salihin. (ius)