PONTIANAK-RK. Kementerian Perhubungan RI membuat 70 kapal diberbagai tempat di Indonesia. Salah satunya kapal tersebut dibikin di Kota Pontianak. Tepatnya di galangan kapal PT. Steadfast Marine Jalan Khatulistiwa Kecamatan Pontianak Utara.
Di galangan tersebut, Kemenhub membuat tujuh unit kapal tipe 2000 GT dan 1200 GT. Anggarannya untuk per unit kapal 2000 GT sekitar Rp73 miliar. Sedangkan kapal 1200 GT antara Rp53 miliar – Rp54 miliar per unitnya.
Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskanm dari total 70 kapal yang dibuat, diantaranya 50 untuk kapal perintis penumpang. Kemudian 15 kapal sebagai kontainer atau barang. “Sisanya untuk fungsi yang lainnya,” katanya ketika melakukan peninjauan pembuatan kapal di PT. Steadfast Marine Jalan Khatulistiwa Kecamatan Pontianak Utara, Jumat (23/2).
Peninjauan lokasi pembuatan kapal milik Kemenhub ini kata dia, untuk memastikan penyelesaiannya. Sebab April mesti sudah rampung. “Saya pastikan ini rata-rata kondisinya 80 persen,” ujar Budi.
Dia berharap, kapal perintis tol baik penumpang maupun barang selesai tepat waktu. Nantinya kapal perintis barang akan diperkuat untuk Indonesia bagian timur. Sehingga akan menambahkan fungsi tol laut yang ada sekitar 15 rute. Seandainya ada 20 berarti akan ada banyak rute yang ditambahkan.
Sedangkan untuk kapal perintis penumpang akan dibagi di Maluku dan Maluku Utara. Saat lebaran nanti akan dipergunakan Jakarta, Semarang, Surabaya bisa menggunakan kapal tersebut. “Mulai minggu depan, akan dilakukan campaign tentang mudik gratis menggunakan kapal,” jelasnya.
Dikatakannya, dari total kapal yang ada bisa digunakan 10 dengan sekali angkut sekitar 4000 orang. Maka bisa empat kali, sehingga totalnya 16.000 orang penumpang. Bahkan bisa sekali angkut sebanyak 500 kendaraan bermotor.
“Saya ini mengimbau masyarakat, terutama Jakarta, Semarang sebagian Jakarta, Surabaya menggunakan ini. Kita gunakan untuk mudik gratis sama motornya. Cepat-cepat gunakan ini, karena pemerintah ingin sekali mudik tahun ini bertambah baik,” tuturnya.
Budi berkeinginan kebiasaan orang Indonesia yang menggunakan kapal lebih baik. Indonesia sebagai bangsa maritim, tapi minat naik angkutan laut belum maksimal. Agar rakyat senang naik kapal, ia berjanji akan tugaskan Dirjen Laut Kemenhub untuk mengkampanyekannya. “Kapalnya baru-baru untuk mudik lebaran,” gugah Budi.
Budi belum mengetahui pembagian kapal yang digunakan mengangkut barang seperti apa. Namun dikatakannya, nanti sebagian dikelola Pelni dan swasta untuk melakukan pengiriman tol laut.
“Sekarang ini cuma 15 lintasan, kalau masing-masing kapal yang ada maka akan menambah beberapa lintasan. Berarti tol lau akan semakin baik,” serunya.
Pemerintah kata dia, memang ingin mengkonsentrasikan tol laut. Selain kepastian disparitas harga, ingin sekali masyarakat di Indonesia Timur memanfaatkan. Dari timur ke barat atau sebaliknya untuk mengirim barang-barang. “Supaya punya mata pencaharian dan daerahnya semakin hidup,” tuntas Menhub Budi Karya Sumadi.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi