eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kemarau mempengaruhi kualitas air bersih PDAM. Terkadang keruh dan rasanya payau.
Salah satu solusi dengan membangun waduk. Sebagai wadah menampung air laut tersebut. Namun untuk membangun waduk, terdapat sejumlah masalah. Terutama, lahan di Kota Pontianak tidak memungkinkan untuk membangun waduk.
“Pontianak tidak mungkin lagi dibuat waduk, karena lahan kita terbatas. Lokasi ada dua, kalau tidak di Ambawang atau di daerah Punggur,” lugas Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Jumat (27/7).
Menurut pria yang karib disapa Midji ini, waduk memang dibutuhkan menampung air bersih. Dan dia lebih tertarik membangun waduk di daerah Punggur. Pertimbangannya, kawasan tersebut jauh dari air laut. Sehingga tidak terintruksi jika pasang maupun surut. Bahkan kemarau sekalipun.
“Tapi itu harus bebaskan lahan dan waduk itu harus bisa menampung persediaan air baku PDAM selama dua minggu. Tinggal ukur saja kebutuhannya supaya memberikan cadangan air,” paparnya.
Gubernur Kalbar terpilih tinggal pelantikan ini menyebutkan, jika waduk bisa diwujudkan, maka dapat melayani dua wilayah sekaligus. Yakni Kota Pontianak dan Kubu Raya. Sedangkan soal biaya yang mungkin akan besar, hal tersebut bisa dibicarakan ke pemerintah pusat. Lantaran ini sejalan dengan program presiden.
“Pak Jokowi mempunyai program pembangunan waduk. Ada 48 waduk yang direncanakannya, seharusnya Kalbar mendapat jatah,” harapnya.
Jika dilantik nanti, wacana ini akan menjadi salah satu perjuangannya untuk Kalbar ke tingkat pusat. Terlebih ini sangat dibutuhkan masyarakat Kalbar. Khususnya dia wilayah Kota Pontianak dan Kubu Raya.
“Dalam pembangunan waduk pun harus diperhatikan juga terkait kedalamannya. Karena untuk mampu menampung air dan tidak meresap kembali karena lahannya memang lahan gambut,” demikian Midji.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi