Kejang-kejang dan Mulut Berbusa, Warga Binaan Meninggal di Rutan

WARGA BINAAN. Jasad Rusdi Rahmat, warga binaan Rutan Bengkayang disemayamkan di RSUD Bengkayang, Selasa (1/11). KURNADI

eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Tiba-tiba saja Rusdi Rahmat, 25, terjatuh, Selasa (1/11) pukul 15.15. Kawan-kawannya di Rutan Kelas II B Bengkayang pun kaget dan langsung menolongnya.

Sipir Rutan pun bergegas membawa Rusdi ke RSUD Bengkayang. Warga Jalan Basuki Rahmat, Bumi Emas, Bengkayang itu ternyata sudah tidak bernyawa.

Seperti biasa, Rusdi bekerja di meubel Rutan Kelas IIB membuat meja dan kursi. Sekira pukul 15.15 dia jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri. Ketika sadar, langsung kejang-kejang serta mulutnya berbusa, kemudian kembali tak sadarkan diri.

Berdasarkan hasil pengecekan medis dokter RSUD Bengkayang, saat tiba Rusdi sudah tidak sadar. Pupil matanya membesar, tanda dari kematian batang otak. Reflek kornea mati. Jantung dan paru tidak terdengar. Tangan dan kakinya dingin lembab, serta tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Keluarga angkat Rusdi yang tinggal di Jalan Basuki Rahmat mengaku dihubungi petugas Rutan. Dia menerima kejadian tersebut dengan ikhlas. Kemarin pagi Rusdi dimakamkan.

“Sementara orangtua kandung korban yang berada di daerah Kase, Kabupaten Landak sudah meninggal dunia,” kata Sapki, keluarga angkat Rusdi.

Kepala Rutan Agus Susanto, S.Sos membenarkan, seorang warga binaannya dalam kasus pencurian meninggal karena sakit. Petugas Rutan sudah mengantar jenazah Rusdi ke rumah duka. “Sudah dipastikan yang bersangkutan meninggal karena sakit,” ucap Agus. (kur)