Kecewa, Suami Tak Bisa Belikan Rumah

Terperosok. Dump truck yang amblas saat melintas jemabatan di Setapang, Desa Perongkan, Kecamatan Sekadau Hulu, Senin (20/6). Warga for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Punya rumah sendiri itu idaman semua insan. Sayangnya, seringkali banyak orang yang keinginan tak pernah terwujud. Sephia, 45, menjadi orang yang tak pernah beruntung mewujudkan impiannya. Sampai detik ini, dia hanya bisa tinggal di kos-kosan berukuran 3 x 4 meter di kawasan Tambaksari.

Umi Hany Akasah

Wartawan Radar Surabaya

Harga rumah yang selangit tentu membuat banyak orang tidak bisa memiliki rumah dengan mudah. Uang muka yang diberikan juga masih mahal sekitar 30 persen dari harga awal. “Apalagi, sekarang harganya minimal Rp 350 juta ke atas. Sampeyan bayangkan berapa tahun lagi saya harus bisa beli rumah. Ya mending saya pulang ke rumah orang tua,” kata Sephia tampak kesal.

Kekesalan Sephia yang tidak bisa punya rumah itu akhirnya berakhir di Pengadilan Agama (PA), Klas 1 A Surabaya, Selasa (21/6). Sephia menggugat cerai suaminya, Donwori karena lelah hidup susah bertahun tahun di kos-kosaan. Donwori yang bekerja sebagai sales, gajinya tak cukup untuk membeli rumah idamannya. Maklum, kebutuhan rumah tangga tinggi ditambah lagi dengan biaya sekolah anaknya.”Sudah bosan saya kos terus. Tidur di kamar kecil, mimpi saya dari dulu ya beli rumah,” kata Sephia.

Sephia sungguh sangat kesal apalagi diketahuinya Donwori bukan pria yang nekat untuk membeli rumah. “Selain karena uang muka yang kurang, suami itu tidak nekat. Pernah dulu ada rumah murah, tapi takut biaya sekolah anak kurang,” kata dia. Akibatnya, uang yang ditabung untuk uang muka rumah selalu habis untuk keperluan ini dan itu. Terakhir, Donwori harus mengeluarkan uang tabungan untuk keperluan keluarganya sendiri. “Sekarang uang muka sudah habis, saya pastikan tidak akan bisa beli rumah lagi,” tegas pria asal Menganti itu.

Puncak kemarahannya terjadi ketika Sephia meminta Donwori ikut dia pulang ke rumah orangtuanya. Karena dia sendiri ingin kembali ke rumah orang tuanya. Donwori menolak dan memarahi Sephia dan memintanya pulang dulu ke Menganti. “Saya dihina emak-emaken. Capek aku,” kata ibu satu anak itu yang akhirnya mengajukan gugatan cerai. (*/no)