eQuator.co.id – Pontianak-RK. Jalan Kebangkitan Nasional, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara menjadi kawasan yang sangat rentan terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Lantaran terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Memang sangat rawan, apalagi masuk musim hujan seperti sekarang,” ujar Hendra Feilani, Lurah Batu Layang saat ditemui Rakyat Kalbar di ruang kerjanya, Rabu (17/2).
Sadar wilayahnya berisiko terhadap penyebaran penyakit DBD, Hendra pun gencar mensosialisakan kepada warganya untuk bersama-sama melakukan tindakan pencegahana atau antisipasi penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Titik-titik yang diduga sebagai sarang nyamuk di kawasan TPA Batu Layang itu, langsung dibumihanguskannya. “Kita sudah mempunyai mesin fogging, hibah dari Pemkot (Pemerintah Kota) Pontianak, dan itu kita gunakan untuk menyemprot kawasan pemukiman secara rutin,’ tutur Hendra.
Bekas Staf Informasi dan Komunikasi Pemkot Pontianak ini menjelaskan, pihaknya terkendala dengan jumlah personel dan mesin fogging yang terbatas. Mengingat wilayah kerjanya yang rawan DBD, cukup luas.
Tidak mati akal, Hendra pun menjalin kerjasama dengan para pengusaha di wilayah kerjanya. “Kita kerjasama dengan pengusaha di sini. Mereka memberikan bantuan tenaga lima orang sekaligus dengan mesin fogging-nya. Saya berharap ini bisa berjalan optimal karena ditambah dengan petugas dari kita sebanyak dua orang,” paparnya.
Tidak mau berlama-lama, pihak kelurahan dan pengusaha sudah menyusun program fogging secara rutin. Rencananya dilakukan selama empat hari berturut-turut di seluruh pemukiman di Kelurahan Batu Layang.
“Fogging dilakukan sekaligus. Sasaran kita di seputaran TPA, sekolah, parit, rumah, dan beberapa tempat lainnya. Ini akan kita lakukan dari pagi sampai sore selama empat hari itu,” jelas Hendra.
Semangatnya untuk menggencarkan sosialisasi dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ini semakin menjadi-jadi setelah mengetahui data dua tahun terakhir menyebutkan kasus DBD di Kelurahan Batu Layang cukup tinggi.
Hendra juga lebih rutin mengimbau warganya untuk berhati-hati dan selalu berupaya mengantisipasi berkembangbiaknya nyamuk di rumah atau lingkungan masing-masing.
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kasus DBD di kawasan kita. Tetapi bukan berarti tidak mungkin terjadi. Saya perhatikan kesadaran masyarakat sudah tinggi, terbukti dengan gotong royong yang rutin dilakukan setiap minggu,” tutup Hendra.
Laporan: Gusnadi
Editor: Mordiadi