Karya Ilmiah Tingkatkan SDM

FOTO BERSAMA. Kepala dan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalbar bersama narasumber dan peserta foto bersama, usai Sosialisasi Peningkatan Penulisan Lomba Karya Perekayasaan dan Lomba Karya Ilmiah, Senin (8/4). Maulidi Murni/Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Penulisan karya ilmiah, khususnya para peneliti dan pegawai di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) merupakan salah satu kegiatan berguna dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Berbasis penelitian dan pemikiran, karya ilmiah bukan hanya mengulang.
“Bukan hanya di Litbang, tapi di setiap kabupaten/kota yang berkaitan dengan struktur organisasi, diminta memperhatikan mekanisme penulisan,” ujar Kepala Balitbang Provinsi Kalbar, Agatho Adan, usai Sosialisasi Peningkatan Penulisan Lomba Karya Perekayasaan dan Lomba Karya Ilmiah di Hotel Kapuas Dharma, Senin (8/4).
Sosialisasi mengangkat tema ‘Meningkatkan Sumber Daya Manusia Litbang Melalui Penulisan Karya Perekayasaan dan Karya Ilmiah,’ yang nantinya bermanfaat ketika mereka menulis karya ilmiah yang berkaitan dengan hasil penelitian. Tentu karya ilmiah akan dibaca, dan apa saja yang bisa direkomdasikan. Mungkin berguna di masa mendatang, baik untuk perpustakaan atau kebijakan lain yang diperlukan atau dimanfaatkan. “Agar hasil penelitian itu baik, mereka harus belajar melalui narasumber,” pungkas Agatho.
Sementara itu, salah satu narasumber dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, Obing Katubi mengatakan, tujuan utama adalah bagaimana bisa menyamai generasi yang mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga akhirnya dapat menghasilkan SDM berkualitas. “Karya ilmiah yang baik adalah tulisan berbasis penelitian dan pemikiran, memiliki sesuatu sudut pandang yang harus selalu berbeda dengan yang pernah ada,” jelasnya.
Artinya, sambung Obing, bukan hanya sekadar mengulang kembali menulisnya, tetapi apa pembaharuannya, walau sedikit harus bisa ditunjukkan. “Lalu tulisan harus terbaca atau memiliki keterbacan yang tinggi. Artinya, mudah dibaca oleh pembaca sasaran. Setiap tulisan memiliki pembaca sasaran masing-masing,” tutupnya.

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Yuni Kurniyanto