eQuator.co.id – Pontianak-RK. Berbagai strategi ekonomi dan kebijakan moneter menjadi fokus pemerintah saat ini. Utamanya upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, menjadi perbincangan hangat pemerintah, pengusaha dan ekonom dalam diskusi Titik Temu: Setiap Masalah Ada Solusi yang diselenggarakan di Ballroom Khatulistiwa Transera Hotel Pontianak, Jalan Gadjah Mada, Sabtu (6/2) malam. Diskusi yang disponsori Harian Rakyat Kalbar, eQuator.co.id, Pon TV (Jawa Pos Group), BPD HIPMI dan Aston Hotel Group ini bertemakan “Kalbar Optimis Ekonomi 2016 Membaik”.
Tema ini penting diangkat, menyusul adanya kekhawatiran dari berbagai kalangan tentang gentingnya kondisi perekonomian global. Apalagi berimbas pada pergerakan naik-turunnya persentase perkembangan ekonomi di berbagai daerah, termasuk Kalbar.
Narasumber dan audien yang hadir pada diskusi Titik Temu merasa optimis ekonomi Kalbar akan tumbuh di 2016. Namun dengan catatan, ada faktor penentu, jika ingin ekonomi Kalbar tumbuh lebih baik.
Berikut tanggapan dari narasumber dalam menyikapi potensi ekonomi di tahun 2016.
Wakil Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edy Rusdi Kamtono, MT
Pertumbuhan ekonomi diharapkan berjalan sesuai keinginan dan mungkin lebih cepat. Kita terus berinovasi menciptakan pelayanan publik dengan cepat, murah dan mudah. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Kota Pontianak, yakni berwawasan lingkungan, terdepan dalam sumberdya manusia dan pelayanan publik, serta tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Dengan memberikan tata kelola pemerintahan yang baik, dampak ekonomi sangat kita rasakan.
Selain itu, kami juga memiliki program priotitas untuk dijalankan, diantaranya membuat destinasi-destinasi baru, memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan keterlibatan dan kerjasama semua pihak, pemerintah, swasta maupun perbankan, kita optimis perekonomian Kalbar akan membaik dan bergerak naik.
Sekda Kubu Raya, Drs. H. Odang Prasetyo, M.Si
Saya yakin bahwa ekonomi 2016 akan lebih baik. Dari data yang ada, terdapat kenaikan yang signifikan, dimana ekonomi Kubu Raya pada tahun 2015 berada di atas pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional.
Kami terus mencoba memperbaiki iklim usaha yang kondusif dan tata kelola pemerintahan yang baik. Memperbaiki infrastruktur jalan poros, memberikan kemudahan kepada para investor, mempercepat perijinan.
Kami juga mendorong daya dukung luasan wilayah Kalbar. Dimana Kubu Raya saat ini menjadi salah satu sentra produksi pangan. Kami juga mendorong UMKM, dengan mempersiapkan tenaga terampil dan para pengusaha muda.
Perwakikan Bank Indonesia Kalbar, Paulo Rossi
Benar, jika dikatakan perekonomian sedang lesu. Tapi 2016 ini potensinya akan membaik. Karena salah satu kebijakan yang kami lakukan, penurunan BI rate. Kita berharap suku perbankan juga ikut turun, sehingga para pengusaha sendiri bisa meminjam dana itu dengan lebih murah.
Pada 2015 kemarin, seluruh sektor ekonomi di Kalbar itu tumbuh, tidak seperti nasional. Seperti sektor pertanian dan industri pengolahan.
Ketum HIPMI Kalbar, Nedy Achmad
Ada optimisne kita, berkaitan dengan beberapa program jangka pendek pemerintah, diantaranya infrastruktur. Kalbar punya kenaikan signifikan dari sisi investasi. Kalau tidak salah angkanya Rp22 triliun, rata-rata peningkatan terjadi disektor pertambangan.
Kita berhrap pertumbuhan positif di tahun 2015 bisa berlanjut di tahun 2016. Harus ada kesatuan visi dan misi semua pihak dalam hal ini. Kita memerlukan kebijakan yang terpadu. Mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi barang dalam negeri, untuk membantu perekonomian dalam negeri.
Perwakilan Kadin Kalbar, Rudy Zar
Secara umun Pontianak adalah sasaran impor. Sementara banyak sektor yang tidak bisa diekspor. Pada umumnya kebijakan yang kita terima di daerah, adalah imbas dari kebijakan nasional.
Perwakilan Perum Bulog Kalbar, Dedy Aprilyadi
Optimis perekonomian Kalbar bisa maju. Bagi saya kedepannya, bidang pertanian malah bisa berkembang. Pada tahun 2015 kita bisa menyerap beras di Kubu Raya sekitar 200 ton dari total se-Kalbar sebanyak 1500 ton.
Khusus Bulog, kita datangkan beras dari Jatim (Jawa Timur), Sulsel (Sulawesi Selatan) dan DKI, setiap tahun kurang lebih 50 ribu ton. Kalau bisa ke depan, penyaluran beras masyarakat miskin (Raskin), atau cadangan pemerintah untuk bencana alam, kita bisa ambil dari daerah kita sendiri, dari Kalbar.
Perwakilan PT Pertamina, Arif ZW
Mendukung pasokan minyak untuk Kalbar. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar. Kami juga membuka suplay poin di Sanggau. Untuk mencukupi kebutuhan daerah hulu.
Perwakilan Asita Kalbar, Nugroho Hendray Eka Saputra
Saat ini yang lagi trend tourism. Kalbar promosinya harus tepat. Promosi ini kadang remeh, tapi sangat penting sekali. Selama ini ada kurang keakuratan promosinya. Harus ada strategi-strategi yang dibangun.
Kepala Dispora Kalbar, Syawal Bondorekso
Saat ini kita memfasilitasi pembentukan Forum Kewirausahawan Pemuda (FKP). Sejak Oktober 2015 lalu kita sudah membentuk FKP di Mempawah dan Kubu Raya. Mereka yang kita fasilitasi ini memang yang betul-betul memiliki usaha. Diharapkan bisa menyongsong peningkatan ekonomi, karena kita sasarannya usia 16-30 tahun.
Termasuk kita juga menggerakkan program sarjana penggerak membangun desa. Tahun ini ada 30 orang yang membimbing perekonomian desa.
Perwakilan Bank Mandiri, Mansyur
Bank Mandiri dari tahun 2007 lalu sudah mendidik wirausaha muda hingga sekarang. Guna membangkitkan perekonomian, pada tahun 2015, dan 2016 ini kita juga akan mengadakan festival Barongsai di Pontianak, kerjasama dengan Dinas Pariwisata. Tujuannya, agar pedagang-pedagang terbantu dalam meningkatkan pendapatannya.
Ketua Jurusan Perbankan Syariah IAIN Pontianak, Rasiam Bintang
Perguruan tinggi saat ini mulai berbenah, agar bisa beradaptasi dengan lingkungan. Kata kuncinya mahasiswa bukanlah objek dari pembangunan, tapi sebagai subjek pembangunan. Bagaimana kita mencetak mahasiswa yang tidak hanya pandai teori, tetapi mahasiswa yang mempunyai skill.
Anggota Komisi II DPRD Kalbar, H. Ujang Sukandar, SP, MM.
Anggaran yang disampaikan pemerintah harus mendukung program-program yang ada di daerah. Terutama para petani sebagai pelaku ekonomi yang paling bawah. Karena ketika gagal panen, pasar sepi. Ketika nelayan tidak melaut, pasar juga sepi.
Pembangunan harus didukung dari kota sampai ke kampung. Pemerintah harus sigap dengan anggaran dan kebijakan, utamanya soal penurunan harga. Petani bisa bersaing dengan petani dari luar, asalkan ada jaminan harga, jaminan untuk penghasilan mereka.
Anggaran harus tepat guna, karena petani ada musimnya. Jangan sampai petani gagal panen, karena kelalaian pemerintah, hanya karena anggarannya tidak ada atau anggarannya tidak cepat datang. Anggaran disiapkan agar bagaimana perekonomian rakyat bisa berkembang. Tentu hal ini harus ada kerjasama semua pihak.
Laporan: Fikri Akbar
Editor: Hamka Saptono